kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Larangan ekspor nikel digugat Uni Eropa di WTO, Jokowi: Ya hadapi


Kamis, 12 Desember 2019 / 13:20 WIB
Larangan ekspor nikel digugat Uni Eropa di WTO, Jokowi: Ya hadapi
ILUSTRASI. Larangan ekspor bijih nikel ditujukan untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Presiden Joko Widodo meminta Indonesia menghadapi gugatan Uni Eropa (EU). Sebelumnya EU menggugat larangan ekspor nikel Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Jokowi meminta untuk segera mempersiapkan jawaban atas gugatan tersebut. "Ya hadapi. Siapkan pengacara terbaik sehingga bisa menangkan gugatan itu," ujar Jokowi saat meluncurkan ekspor Isuzu Traga, Kamis (12/12).

Baca Juga: Luhut: Indonesia andalkan hilirisasi mineral untuk tekan defisit transaksi berjalan

Jokowi bilang jangan sampai karena digugat membuat Indonesia justru mundur. Oleh karena itu perlu dipersiapkan agar tidak hanya melawan balik, tetapi juga dapat memenangkan perkara tersebut.

Larangan ekspor bijih nikel ditujukan untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia. Pasalnya ekspor barang dengan nilai tambah akan jauh lebih menguntungkan. "Tak pernah kita dapatkan nilai tambah dari ekspor," terang Jokowi.

Baca Juga: Ekspor dilarang, bisakah smelter dalam negeri mengolah ore nikel kadar rendah?

Asal tahu saja selama ini Indonesia mengandalkan ekspor komoditas sebagai produk unggulan. Oleh karena itu Indonesia saat ini perlu mendorong hilirisasi industri untuk mendapatkan nilai tambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×