kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,52   -24,21   -2.61%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Langkah operator terkait elektronifikasi jalan tol


Jumat, 27 Oktober 2017 / 17:43 WIB
Langkah operator terkait elektronifikasi jalan tol


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digitalisasi ekonomi dan otomatisasi mesin industri berpotensi menghilangkan lapangan pekerjaan. Salah satunya di sektor jalan tol. Mulai 31 Oktober 2017 ini, elektronifikasi di jalan tol akan diberlakukan 100%.

Transaksi di jalan tol tidak lagi melayani tunai. Penerapan elektronifikasi atau transasaksi non tunai tersebut akan menghilangkan pekerjaan petugas yang selama di gardu tol.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) misalnya mempunyai 1.350 karyawan yang berpotensi kehilangan pekerjaan akibat penerapan elektronifikasi di jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) memiliki 200 karyawan, PT Hutama Karya sekitar 180 orang di tol JORR S dan PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku BUJT Tol Tangerang- Merak mempunyai 200an karyawan.

kendati begitu, keempat Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berjanji tidak akan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan yang selama ini bekerja di unit operasional gerbang tol pasca penerapan 100% transaksi non tunai di seluruh gerbang tol akhir bulan ini. Lantas jika tidak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), apa yang akan dilakukan BUJT?

Vice President Operation Management Jasa Marga, Raddy R. Lukman mengatakan, pihaknya telah berkomitmen tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Jasa Marga menyiapkan program A-Life (Alih Profesi) kepada karyawan-karyawan yang terkena dampak dari kebijakan elektronifikasi. Ini merupakan program pengalihan pekerjaan atau perubahan jalur karier ke bidang yang berbeda dengan bidang sebelumnya.

"Tahap pertama, Jasa Marga akan mengalihfungsikan sekitar 577-600 karyawan. Kami akan mengalihfungsikan mereka untuk menggantikan posisi pegawai yang tahun ini banyak pensiun terlebih dahulu," kata Raddy baru-baru ini.

Dalam alih profesi ada dua pilihan yang ditawarkan Jasa Marga kepada karyawannya, yaitu alih profesi ke anak perusahaan yang ada di dalam lingkup Jasa Marga Group dan alih profesi menjadi wirausaha. Untuk alih profesi ke Jasa Marga Group, perusahaan menyiapkan alternatif yakni tetap di cabang di lingkungan Jasa Marga atau pindah tugas ke anak perusahaan.

Jasa Marga masih membutuhkan banyak tenaga kerja sejalan dengan ekspansi bisnis yang dilakukan Dalam tiga tahun ke depan Jasa Marga menargetkan akan mengoperasikan 600 km jalan tol baru. Apalagi, Jasa Marga juga aktif mengembangkan anak perusahaan, seperti Jasa Marga Toll Operations, Jasa Marga Maintenance Service, Jasa Marga Properti, Jasa Marga Rest Area, dll.

Untuk alih profesi menjadi wirausaha, Jasa Marga akan memberikan pelatihan wirausaha yang nantinya diarahkan dapat menjadi wirausaha mandiri, atau wirausaha dengan dukungan Jasa Marga Group, misalnya dengan memfasilitasi outlet usaha di rest area yang dimiliki Jasa Marga Group.

Kepala Departemen Komunikasi Korporasi CMNP, Sholahuddin mengatakan, pihaknya juga akan melakukan hal yang sama dengan Jasa Marga. karyawan yang terkena dampak dari elektronifikasi jalan tol perusahaan akan dialihfungsikan ke unit bisnis lain.

Nantinya sebagian akan dialihfungsikan di unit non-operasional untuk menggantikan karyawan yang sudah memasuki masa pensiun. "Sebagian masih akan tetap bekerja di operasional tol untuk menjaga gerbang karena kami harus tetap menjamin bahwa peralatannya tetap sia[. Jadi mereka akan dialihfungsikan ke sana," kata Sholahuddin.

Sedangkan PT Hutama Karya akan mengalihfungsikan karyawan yang semula kerja di gardu tol untuk memastikan infrastruktur di gerbang tol tetap berjalan baik. "Tidak ada PHK karena untuk menjalankan elektronifikasi ini kita harus tetap mempunyai orang yang bekerja memastikan infrastruktur di gerbang tol berjalan baik," kata Manager Senior Keuangan Divisi BUJT Hutama Karya S Rusmin.

Adapun Deputy Director Operation MMS, Adhi Resza mengatakan, karyawan yang terkena dampak tadi akan dialihfungsikan untuk pekerjaan lain yang berhubungan dengan aktivitas tol di samping menggantikan pegawai yang pensiun atau rotasi ke ruas tol lain Astra Infra.

MMS merupakan anak usaha Astra Infra yang saat ini menguasai enam ruas jalan tol di mana empat di antaranya sudah beroperasi yakni Cikopo-Palimanan, Tangerang-Merak dan Mojokerto-Kertosono dan Semarang-Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×