kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Lagi, dua kader Golkar dipecat


Kamis, 11 Desember 2014 / 10:27 WIB
Lagi, dua kader Golkar dipecat
ILUSTRASI. Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KOLAKA. Dua kader Partai Golkar di Kolaka, Sulawesi Tenggara, dipecat dengan tidak hormat oleh Ketua DPD II Partai Golkar Kolaka, Umar Tebu. Mereka yang dipecat adalah Zaenal Madjid, mantan Sekretaris DPD II Golkar Kolaka, dan Masrifuddin, mantan Wakil Ketua DPD II Golkar Kolaka.

Soal pemecatan kedua kader tersebut dimulai ketika keduanya menghadiri Munas Partai Golkar yang digelar di Ancol, Jakarta. Umar Tebu menegaskan, kehadiran kedua kader itu di Munas Ancol digolongkan sebagai pelanggaran berat yang patut dijatuhi sanksi.

"Sesuai dengan rekomendasi munas di Bali, maka dua kader itu dipecat dengan tidak hormat. Kami di Kolaka hanya mengakui munas yang sah itu di Bali, bukan yang di Ancol. Mereka juga hadir dalam munas di Ancol tanpa persetujuan partai. Ini adalah pelanggaran yang sangat berat," kata Umar Tebu, Kamis (11/12).

Umar Tebu juga menuding dua kader yang dipecat itu telah memberikan hak suara palsu di Munas Ancol. "Mengatasnamakan Golkar Kolaka di dalam Munas Ancol berarti memfitnah kami. Maka saya tegaskan, yang kami akui adalah munas di Bali, bukan yang di Ancol itu," kata dia.

Umar Tebu juga mengaku tidak akan tinggal diam dalam masalah ini. Dia akan melacak siapa di balik keberangkatan dua kader partai tersebut. Sebab, hal ini telah mencoreng nama baik Partai Golkar. "Yang kami akui adalah Aburizal Bakrie, bukan yang lain," kata dia. (Kontributor Kolaka, Suparman Sultan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×