Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah akan lebih selektif dalam menyalurkan penerusan pinjaman atau subsidiary loan agreement ke perusahaan plat merah. Kebijakan ini untuk mengerem utang luar negeri yang terus membengkak.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menilai selama ini pengucuran SLA membuat pinjaman utang luar meningkat. Karena itu, dia menyarankan BUMN atau pemerintah daerah mencari pinjaman luar negeri secara langsung. "Kalau bisa menggunakan kredit komersial atau kredit ekspor yang dijamin lembaga kredit," katanya, Jumat (2/12) lalu.
Catatan saja, dalam APBN 2012, pemerintah mengalokasikan penerusan pinjaman sebesar Rp 8,914 triliun. Penerusan pijaman ini terdiri dari penerusan pinjaman lanjutan dan juga penerusan pinjaman baru. Penerima SLA ini antara lain PT Perusahaan Listrik Negara, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Pelindo II, Pemerintah Kota Bogor, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News