Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menaikkan Kuota Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengatakan pada tahun ini kuota rumah subsidi naik menjadi 350.000 rumah dari sebelumnya di angka 200.000 rumah.
"Pertama kali kuota meningkat biasanya 200.000 tahun ini ada 350.000 berkat dukungan Presiden Prabowo, Bank Indonesia, DPR dan Kementerian Keuangan," kata Ara di Istana Merdeka, Rabu (31/7).
Baca Juga: 25.000 Unit Rumah Subsidi Meluncur September 2025
Tak hanya itu, Ara mengatakan pada tahun ini pemerintah juga memberikan kuota prioritas bagi beberapa jenis pekerjaan.
Ara merinci petani akan mendapatkan kuota prioritas sebanyak 20.000 rumah, nelayan 20.000 rumah, buruh 20.000 rumah, wartawan 3.000 rumah, supir 8.000 rumah dan guru 20.000 rumah.
"Bunganya 5% karena ini subsidi dan kalau komersial kan 12%, kemudian uang muka hanya 1%," ungkap Ara.
Ara bahkan mengatakan, para pengembang juga memberikan tambahan diskon bebas uang muka bagi pekerja yang terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Ngebut Pembangunan 3 Juta Rumah, Ini Stimulus dari Pemerintah
"Mereka (pengembang) berkomitmen kalau ada peserta dari BPJS Ketenagakerjaan yang ikut, pengembang mau berbagi dengan cara membayar DP-nya," kata Ara.
Lebih lanjut, Ara menargetkan peluncuran rumah subsidi bisa dilakukan pada September mendatang.
Nantinya, peluncuran ini akan dihadiri juga oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya akan ada 25.000-30.000 rumah subsidi yang akan diluncurkan serentak di berbagai kota.
Selanjutnya: Dapen Mandiri Cetak ROI 3,99% di Semester I-2025, Lampaui Rata-Rata Industri
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah, Pecahan 1 Gram Turun Rp 17.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News