Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pemerintah akhirnya menambah kuota impor beras tahun 2011-2012 sebanyak 300.000 ton menjadi total 1,9 juta ton. Keputusan ini lahir dalam rapat koordinasi pangan tingkat menteri-menteri ekonomi kemarin (29/11) setelah Thailand memastikan bisa mengirim beras.
Beras impor sebanyak 1,9 juta ton tersebut akan mengalir masuk ke negara kita secara bertahap, sejak Agustus 2011 lalu hingga Februari 2012 nanti. “Tambahan kuota impor itu untuk menjaga hubungan baik dengan dengan Pemerintah Thailand,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Yang pasti, Hatta menegaskan kuota impor beras sebanyak 1,9 juta ton itu masih sesuai dengan proyeksi impor beras pemerintah 1,5 juta ton sampai 1,9 juta ton. Dengan tambahan kuota impor tersebut, cadangan beras nasional pada akhir tahun ini bisa mencapai 1,8 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso bilang, pemerintah akan melakukan negosiasi kontrak perdagangan beras dengan Thailand. Yang jelas, bukan menegosiasi harga. “Harga tidak berubah karena kita sudah tanda tangan kontrak," tegasnya.
Sutarto menjelaskan, negosiasi kontrak perdagangan atas permintaan Thailand yang ingin persyaratan impor diperlunak. Misalnya, waktu pengiriman beras.
Untuk kontrak perdagangan beras sebanyak 300.000 ton dengan Thailand, Bulog yang mendapat tugas sebagai importir berharap, proses negosiasi bisa kelar paling lambat Desember 2011. Sehingga, beras impor asal Negeri Gajah Putih sudah masuk semua ke Indonesia paling lambat 28 Februari 2012 nanti.
Dari total impor beras tahun 2011-2012, sebanyak 1,2 juta ton di antaranya berasal dari Vietnam dan sudah masuk ke Tanah Air sebesar 850.000 ton. Kemudian, dari Thailand sebanyak 450.000 ton. Rinciannya, 300.000 ton kontrak antarpemerintah dan 150.000 ton kontrak dengan Bulog yang sudah masuk ke Indonesia sebesar 100.000 ton.
Sisanya yang sebanyak 250.000 ton, Bulog mendatangkan dari India untuk menggantikan impor asal Thailand yang ketika itu belum jelas kepastiannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News