kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kubu Jokowi-JK sayangkan keputusan Mahfud MD


Rabu, 21 Mei 2014 / 20:00 WIB
Kubu Jokowi-JK sayangkan keputusan Mahfud MD
ILUSTRASI. Pasca-rights issue, permodalan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) semakin tangguh.


Reporter: Gloria Fransisca | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Keputusan Mahfud MD mendukung pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo-Hatta diakui oleh tim Jokowi-JK bukan sebuah hal yang mengancam kemenangan Jokowi-JK.

Sebaliknya, beberapa politisi gabungan tim pemenangan Jokowi-JK hanya menyayangkan keputusan itu, namun tetap optimis pada kemenangan Jokowi dan JK.

Menurut politisi PDIP, Maruarar Sirait, ia menghargai keputusan Mahfud MD yang mengalihkan dukungannya pasca kegagalannya menjadi cawapres Jokowi.

"Iya, kami menghargai karena itu keputusan pribadi. Kita menghargai pilihan Pak Mahfud, dan kami menghormati hal itu," ujar Maruarar, Rabu (21/5).

Hal senada juga dilontarkan oleh politisi Partai Nasdem yang adalah Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Nasdem, Ferry Mursyidan Baldan.

Menurut Ferry, tim Jokowi-JK tidak gentar dengan beralihnya suara kepada Prabowo-Hatta, seperti yang dilakukan Mahfud MD.

"Sebetulnya kita tidak boleh takut, sekarang adalah bagaimana kita meyakinkan masyarakat, bagaimana Jokowi dan JK itu yang terbaik. Maka kami juga tentu ada strategi khususnya," ujar Ferry.

Sementara itu menurut Abdul Kadir Kading, ia dan elemen PKB menyayangkan keputusan Mahfud MD yang mendukung bakal capres dan cawapres Prabowo-Hatta.

Abdul Kadir Karding menyatakan, keteralihan suara NU kepada Prabowo belum tentu akan terjadi. Pasalnya, jika bakal calon wakil presiden Prabowo bukan berasal dari kalangan NU, maka belum tentu NU akan mengalihkan suaranya.

"Kami (PKB) menyayangkan keputusan itu. Karena dalam proses capres dan cawapres kami selalu melaporkan kepada beliau. Dan pada detik-detik terakhir Pak Muhaimin masih memperjuangkan Pak Mahfud untuk menjadi wakilnya Pak Jokowi. Namun beliau kini sudah memiliki pilihan sendiri, tetapi itu tidak berkorelasi dengan PKB," ujar Abdul.

Abdul juga menilai, yang sejenis terhadap kader PKB lain melakukan hal serupa dengan Mahfud MD, yakni Rhoma Irama.

Pasalnya, pengalihan dukungan Rhoma dari PKB tidak mengherankan mengingat Rhoma Irama pun sejak Pilkada DKI Jakarta, tidak menyukai Jokowi.

"Kami tidak khawatir karena orang-orang NU itu loyal tidak terhadap orangnya, tetapi lebih kepada lembaganya. Apalagi hari ini kita diuntungkan Pak Jusuf Kalla sebagai satu-satunya orang NU yang menjadi calon wakil presiden. Kalau 2009 itu ada empat, kalau sekarang tidak terbagi sama sekali," ujar Abdul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×