kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KSSK pelototi sederet potensi risiko keuangan


Selasa, 31 Oktober 2017 / 18:38 WIB
KSSK pelototi sederet potensi risiko keuangan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, stabilitas sistem keuangan kuartal 3 2017 dalam kondisi normal. Hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian terhadap perkembangan moneter, fiskal, makroprudensial, sistem pembayaran, pasar modal, pasar Surat Berharga Negara (SBN), perbankan, lembaga keuangan nonbank dan penjaminan simpanan.

KSSK telah menyelenggarakan rapat berkala dalam rangka koordinasi pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan pada Senin, (30/10) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, KSSK menilai stabilitas sistem keuangan masih terjaga ditopang oleh fundamental ekonomi yang baik dan persepsi pelaku pasar yang positif terhadap perekonomian Indonesia.

Hal ini ditunjukkan antara lain dengan adanya revisi ke atas outlook pertumbuhan Indonesia oleh IMF. Faktor lain, perbaikan kinerja intermediasi perbankan, relatif stabilnya nilai tukar Rupiah, serta membaiknya kinerja pasar surat berharga negara (SBN) dan surat utang korporasi.

Dengan mempertimbangkan kondusifnya kondisi perbankan dan perekonomian tersebut, pada tanggal 30 Oktober 2017 Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menurunkan tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah sebesar 25 basis points (bps). Ini berlaku untuk periode 3 November 2017 sampai dengan 15 Januari 2018.

Selama kuartal ketiga 2017, Bank Indonesia (BI) pun telah menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps.

"Dalam rapat yang dihadiri oleh Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Ketua Dewan Komisioner LPS, KSSK tetap mencermati beberapa potensi risiko baik eksternal maupun domestik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers KSSK di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Selasa (31/10).

Risiko yang dimaksud, yaitu risiko dari sisi eksternal, berupa dampak kebijakan moneter Amerika Serikat (AS), normalisasi neraca bank sentral AS, keputusan European Central Bank (ECB) untuk memangkas kucuran dana program quantitative easing, dan dinamika geopolitik di Semenanjung Korea terhadap nilai tukar rupiah dan aliran dana asing.

Selain itu, KSSK juga mencermati risiko dari domestik. Yaitu berkembangnya sentimen negatif mengenai penurunan daya beli, potensi kenaikan inflasi volatile food, serta antisipasi menghangatnya kondisi perpolitikan tahun 2018-2019.

"KSSK senantiasa berkoordinasi dalam memantau dan mengantisipasi potensi tekanan terhadap stabilitas sistem keuangan," tambah Sri Mulyani.

Dalam rapat ini, KSSK juga melakukan evaluasi atas kegiatan simulasi pencegahan dan penanganan krisis yang telah diadakan secara rutin sejak tahun 2012. Untuk tahun 2017, simulasi telah dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober di LPS.

Tema simulasi tahun ini difokuskan untuk menguji keterterapan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK) beserta peraturan pelaksanaannya terkait dengan resolusi bank.

Hasil evaluasi pelaksanaan simulasi menunjukkan peningkatan efektivitas koordinasi dan pengambilan keputusan dalam rangka penanganan bank bermasalah. Selanjutnya, simulasi juga menghasilkan beberapa rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti untuk meningkatkan efektivitas penanganan bank bermasalah.

Selain itu, KSSK juga menerima laporan kesiapan operasionalisasi Sekretariat KSSK yang ditargetkan untuk dapat mulai beroperasi tahun 2018. Sementara itu, KSSK akan kembali menyelenggarakan rapat berkala pada bulan Januari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×