kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

KPPU investigasi kelangkaan beras medium


Kamis, 19 November 2015 / 12:05 WIB
KPPU investigasi kelangkaan beras medium


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mencium ada yang tidak beres dalam hal pengadaan beras medium. Pasalnya, beras jenis ini telah mengalami kelangkaan di sentra-sentra penjualan beras. Salah satunya di Pasar Induk Cipinang, Jakarta.

Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan, setelah mendapat jaminan dan dukungan dari Presiden Joko Widodo untuk memberantas kartel beras, pihaknya telah melaksanakan sidak ke Pasar Induk Cipinang pada Rabu (18/11) lalu.

"Kami mendapatkan informasi kalau terjadi penurunan pasokan beras medium atau IR 64 atau beas golongan III di Pasar Induk Cipinang," ujar Syarkawi, Kamis (10/11).

Akibat penurunan pasokan beras medium, konsumen beras kelas menengah ke bawah terpaksa harus membeli beras yang harganya lebih tinggi sebesar Rp 9.000 per kg.

Karena itu, KPPU berjanji akan segera melakukan investigasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengetahui ada tidaknya dugaan kartel di bisnis pengadaan beras.

Ketua Umum Koperasi Pedagang Pasar Induk Cipinang Zulkifly Rasyid mengatakan, penurunan pasokan beras medium ini harus direspon pemerintah dengan membuka keran impor beras jenis medium.

Desakan itu muncul untuk mengantisipasi momen akhir tahun yakni Perayaan Natal dan Tahun Baru yang berpotensi mengerek naik harga bila tidak ada pasokan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×