kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.755   33,00   0,20%
  • IDX 8.228   -13,54   -0,16%
  • KOMPAS100 1.148   -1,70   -0,15%
  • LQ45 841   -1,16   -0,14%
  • ISSI 285   -0,78   -0,27%
  • IDX30 441   0,54   0,12%
  • IDXHIDIV20 510   -0,74   -0,15%
  • IDX80 129   -0,15   -0,12%
  • IDXV30 135   -0,77   -0,57%
  • IDXQ30 141   0,34   0,24%

Bertemu Jokowi, KPPU laporkan dugaan kartel


Jumat, 13 November 2015 / 13:25 WIB
Bertemu Jokowi, KPPU laporkan dugaan kartel


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI melaporkan usaha pemberantasan kartel pangan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/11).

Pemberantasan kartel pangan difokuskan kepada kartel daging, selain kartel beras, garam, jagung, kedelai dan gula.

Ketua KPPU RI Muhammad Syarkawi Rauf mengungkapkan, saat ini ada 32 perusahaan yang berstatus terlapor atau tersangka kartel daging. Beberapa perusahaan di antaranya terintegrasi dengan perusahaan asing.

"Perusahaan-perusahaan ini sedang kita sidangkan," ucap Syarkawi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat.

Syarkawi menuturkan, KPPU juga ingin fokus pada pemberantasan kartel beras. Ia menilai, target pemberantasan kartel beras harus disesuaikan dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). (baca: Beras Impor Akhirnya Masuk ke Indonesia)

"Kita siap mengawal sesuai dengan kewenangan yang kita punya terkait dengan pemberantasan kartelnya," ujarnya.

Syarkawi menjelaskan, ke 32 perusahaan itu diduga bersekongkol untuk menahan pasokan daging mulai dari tempat pembiakan ternak ke rumah potong hewan. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×