Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan segera menggelar pertemuan dengan Migrant Care dalam waktu dekat. Hal tersebut dilakukan berkaitan dengan inspeksi mendadak (Sidak) yang telah dilakukan KPK di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta terkait pelayanan Tenaga Kerja Indonesia.
"Kalau bisa minggu ini juga (melakukan pertemuan) karena KPK punya studi, Migrant Care punya studi. Nah, itu kita mau integrasikan," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto kepada wartawan di kantornya, Senin (4/8).
Lebih jauh kata Bambang, bahkan nantinya Migrant Care akan membawa salah satu korban pemerasan. "Jadi nanti ada testimoninya. Jadi mungkin akan lebih menarik lagi," tambah dia.
Selain melakukan sidak terkait pemerasan terhadap para TKI, KPK juga sebelumnya telah melakukan sidak di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) atau uji KIR di Kedaung Angke, Jakarta Barat. Terkait sidak ini, KPK juga akan melakukan review dan hasilnya akan diumumkan pada pekan ketiga bulan Agustus ini.
"Supaya nanti kemudian ada perubahan-perubahan governance diproses KIR itu akan lebih bagus lagi," ucapnya.
Bambang juga mengatakan, saat ini banyak terjadi praktik-praktik korupsi kecil yang bersifat masif. Oleh karenanya, sidak dilakukan untuk lebih menyentuh korupsi model tersebut karena banyak juga praktik korupsi kecil yang belum tersentuh lembaga penegak hukum.
Ke depannya, KPK berencana melakukan sidak-sidak di tempat-tempat pelayanan publik lainnya. Tentunya hal tersebut dilakukan melalui konsolidasi dengan satgas KPK. Namun demikian, KPK juga akan menunggu masukan dari masyaarakat terkait tempat sidak.
"Ini dikombinasikan dengan tiga hal. Kan ada kajian-kajian KPK. Kedua, melengkapi studi-studi KPK dan rumusan agenda aksi yang diputuskan oleh stakeholder KPK, misalnya di rutan. Sedangan yang ketiga, mengembangkan strategi baru untuk pemberantasan korupsi yang sifatnya bukan law enforcement tapi soft enforcement.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News