kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KPK sangka Anas terlibat proyek Laboratorium Unair


Jumat, 21 Februari 2014 / 15:56 WIB
KPK sangka Anas terlibat proyek Laboratorium Unair
ILUSTRASI. Manfaat buah nanas untuk kesehatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pengacara mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Adnan Buyung Nasution, mengatakan bahwa kliennya disangka Komisi Pemberantasan Korupsi menerima gratifikasi dari proyek pengadaan laboratorium Universitas Airlangga. Proyek ini salah satu yang dimaksud KPK dengan proyek selain Hambalang yang disangkakan kepada Anas.

Selain pengadaan laboratorium Universitas Airlangga, kata Buyung, Anas diduga menerima gratifikasi terkait pemenangannya sebagai ketua umum dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung.

"Kan yang lain-lain proyek sudah ketahuan Partai Demokrat. Kongres Partai Demokrat di Bandung itu disebut itu, dulu ditutupi yang proyek lain itu. Yang ketiga tentang alat-alat laboratorium Universitas Erlangga," kata Buyung di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (21/2/2014), saat mendampingi Anas diperiksa KPK.

Pengacara Anas yang lain, Carel Ticualu mengatakan bahwa tim penyidik KPK memang pernah mengajukan pertanyaan kepada Anas seputar pembangunan laboratorium Universitas Airlangga tersebut. Pertanyaan seputar proyek itu, katanya, diajukan kepada Anas saat pemeriksaan kedua.

"Memang ada pertanyaan dari penyidik seperti itu, betul," ucap Carel.

Namun, lanjutnya, Anas mengaku tidak tahu soal proyek. Maka itu, penyidik KPK tidak memasukan keterangan Anas mengenai proyek laboratorium tersebut ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Enggak dibuatkan BAP, cuma ditanya dalam rangka ngobrol saja. Oke kita ngobrol-ngobrol nih ya, waktu habis istirahat shalat. Ngobrol-ngobrol, sempat ditanya seperti itu, enggak ngerti, selesai, enggak ada di BAP," tuturnya.

Menurut Carel, sejauh ini tim penyidik KPK belum menjelaskan proyek-proyek selain Hambalang yang disangkakan kepadanya.

Sebelumnya situs media warga Kompasiana memuat tulisan berjudul Buku Harian Anas Urbaningrum. Dalam tulisan yang diunggah akun Sahabat Anas itu diungkapkan bahwa tim penyidik KPK telah menyampaikan kepada Anas mengenai proyek selain Hambalang yang disangkakan kepada Anas.

Menurut tulisan tersebut, proyek lain itu adalah pembangunan gedung Biofarma, pembangunan universitas-universitas, dan pembangunan gedung pajak. Saat dikonfirmasi mengenai tulisan ini, Carel mengatakan bahwa artikel itu bukan tulisan Anas.

"Setahu saya bukan karena Mas Anas tidak pernah ngomong seperti itu, juga penyidik enggak pernah tanyain itu. Hanya satu yang di Airlangga itu saja, itu pun dalam rangka bincang-bincang," ucapnya. Kendati demikian, Carel mengaku belum membaca tulisan di Kompasiana tersebut.

Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika membenarkan bahwa artikel berjudul "Buku Harian Anas Urbaningrum" tersebut benar ditulis Anas. Menurut Pasek, artikel itu ditulis Anas dari balik tahanan KPK.

Tulisan itu diunggah ke Kompasiana melalui kerabat, keluarga, atau teman Anas yang datang mengunjunginya di rumah tahanan KPK. Pasek juga mengatakan, tulisan ini nantinya akan dibukukan. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×