kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

KPK dinilai tak serius bongkar kasus korupsi besar


Minggu, 30 Juni 2013 / 14:12 WIB
KPK dinilai tak serius bongkar kasus korupsi besar
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menghadiri Forum Perekonomian Dunia (World Economic Forum) secara daring di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/1/2022). ANTARA FOTO/BPMI-Muchlis Jr/rwa.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Janji Abraham Samad ketika dilatik sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) salah satunya adalah menyelesaikan kasus besar seperti mega skandal Bank Century. Publik ketika itu, hinggga kini terus berharap besar terhadap janji ketua baru KPK ini untuk dapat membawa lembaga super body ini menuntaskan beberapa kasus korupsi besar lainnya.

Namun, belakangan, publik mulai meragukan keseriusan KPK dalam menuntaskan berbagai kasus korupsibesar. Realita itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) tentang kinerja Kepolisian, KPK, dan Budaya Korupsi.

Survey yang dilakukan sepanjang 19-25 Juni 2013 ini dilakukan terhadap 1.100 responden yang tersebar di 33 provinsi, dengan Margin of error sebesar plus minus 2,87 persen serta tingkat Kepercayaan 95 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, survei telah mencoba menanyakan saat asus korupsiyang saat ini sering menjadi pemberitaan media massa kepada para responden, seperti kasus suap impor daging sapi, kasus simulator, kasus suap PON, kasus korupsiAl Quran, kasus Century, dan kasus Hambalang.

“Dari pertanyaan yang dilemparkan itu, diketahui bahwa publik menilai keseriusan KPK dalam menangani kasus Century hanya 25 persen, untuk kasus hambalang kepuasan publik tinggal 35 persen,” katanya, di Jakarta, Minggu (30/6).

Rico menambahkan, untuk kasus korupsidengan potensi kerugian negara lebih kecil, keseriusan KPK di mata publik malah terlihat lebih tinggi. Berdasarkan hasil survei, dalam kasus korupsiAl quran, publik menilai keseriusan KPK mencapai 55 persen, untuk kasus suap PON keseriusan KPK mencapai 55 persen, sedangkan dalam kasus simulator 57 persen.

Dan yang lebih menarik, keseriusan terhadap kinerja KPK yang terbesar adalah dalam penanganan kasus suap impor daging sapi, yaitu 85 persen.

“Hasil survey menunjukkan bahwa publik menilai keseriusan para pimpinan KPK menangani kasus korupsi besar seperti dalam skandal Bank Century dan Hambalang hanya sebatas pada janji saja. Bahkan, publik merasakan adanya kesenjangan keseriusan KPK dalam menangani kasus besar dan kasus yang lebih kecil,” kata rico marbun.

Menurut Rico Marbun, sangat disayangkan, keseriusan KPK dalam menangani skandal Century terlihat paling rendah, dibandingkan kasus-kasus korupsilainnya. Mengingat skandal   Century tergolong mega korupsikarena melibatkan uang Negara sbesar 6,7 triliun Rupiah.

“Patut disayangkan, karena dari sisi opini KPK relatif memperoleh dukungan tinggi dari publik dibandingkan lembaga penegak hukum lainnya. Sayangnya yang dilakukan KPK malah membongkar kasus berskala puluhan miliar, bukan ratusan, apalagi triliunan rupiah,” pungkasnya.

Sumber: Tribunnews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×