Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
MANADO. Koruptor, dinilai sebagai orang yang tak memiliki empati sosial. Namun, banyak koruptor yang memiliki sifat "kedermawanan" meski hanya musiman, seperti menjelang Pemilu 2014.
"Koruptor itu tak punya empati, tapi mereka dermawan," kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas, saat kegiatan pencegahan korupsi berbasis keluarga di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Selasa (18/3).
Kenapa koruptor dikatakan dermawan? Kata Busryo, seharusnya masyarakat yang paling tahu, dermawan karena jelang 9 April ini, mereka bermunculan seperti jamur bagi-bagi uang.
"Sayangnya dermawannya musiman, kalau sudah ada perlunya 5 tahun sekali," ujarnya menyindir pelaku-pelaku praktik politik uang saat pemilihan umum (Pemilu).
Wakil Ketua KPK itu mengatakan, Pemilu 2009 merupakan panggung yang menghasilkan para koruptor.
Banyak di antara mereka yang dipilih rakyat saat pemilu 2009 ini, malah ditangkap KPK. Hal ini tak boleh terulang lagi di Pemilu 2014, harapannya masyarakat bisa menentukan pilihan.
"Jelang sembilan April ini, kan bisa melihat diamati, saya yakin bisa kelihatan, macem-macem lah kelihatan itu koruptor," kata Busyro.
"Saat 9 April, pilihlah yang tidak main suap, mendustakan agama, janji-janji palsu, bawa-bawa nama Tuhan. Seperti janji kalau pilih nanti di umrahkan," umbarnya lagi.
Seharusnya, masyarakat sudah jengah mengetahui koruptor meluluhlantakkan APBN, menjarah APBD, bahkan merampok sumber daya alam. "Nanti, kita tak lagi bisa membayangkan, akan ada chaos," ujarnya. (Ryo Noor)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News