Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Peluang pasar bagi koperasi perikanan di Sorong, Papua Barat, masih sangat terbuka lebar. Lantaran dari permintaan pasar untuk kebutuhan ikan 20 ton per bulan, baik dari usaha penangkapan maupun dari usaha budidaya ikan. Hal ini lah yang akan dibidik oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Gomon Sinar Moi asal Sorong.
"Produksi kita kalau dibudidaya masih sekitar tujuh ton untuk komoditas nila dan lele. Artinya kalau kita mau memenuhi suplai dari mall saja minimal harus punya 15 ton dalam jumlah kontinyu," kata Ketua KSU Gomon Sinar Moi Budiono dalam keterangan tertulis, Minggu (24/2).
Kendati belum mampu memenuhi permintaan pasar secara optimal, Saat ini koperasi yang tengah dia nahkodai telah sukses mengantongi omzet hingga Rp 100 juta perbulan. Perputaran uang ini diperoleh dari usaha perikanan seperti bududaya, pakan dan pemasaran ikan.
Menurut Budiono koperasi ini baru dapat berproduksi efektif di usaha penangkapan ikan setelah mendapatkan bantuan kapal dalam satu tahun terakhir. Koperasi dengan anggota sekitar 170 nelayan ini, berharap bisa menambah kolam pembesaran budidaya ikan karena dari sisi SDM, lahan, pemasok, dan pasar tersedia dengan pasti.
"Kalau untuk menambah luas kolam kalau menggunakan cangkul kita agak kesulitan. Makanya supaya lebih cepat produksi 20-30 ton perbulan itu kita memang harus pakai alat berat. SDM ada yang mau mengelola perikanannya, lahan punya, pangsa pasar jelas. Cuma kendala kita di faktor pembuatan kolam, ini yang biayanya agak gede," jelas Bidiono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News