Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf menyatakan kontribusi industri musik ke pendapatan ekonomi kreatif masih kecil dibanding industri kuliner atau lainnya. Padahal hampir setiap hari masyarakat Indonesia mendengarkan musik.
"Dari data pertumbuhan 2016 dan terealisasi tahun 2017, menunjukkan bahwa industri musik menyumbang 0,47% ke pendapatan ekonomi kreatif. Kontribusinya sekitar Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun," ungkap Triawan Munaf di Gedung TVRI, Rabu (14/2).
Lebih lanjut, Triawan meyakini bahwa sebenarnya industri musik bisa menyumbang kontribusi yang lebih besar karena pertumbuhan pendapatan naik 7,26% per tahun. Sebagai catatan saja, produk domestik bruto (PDB) industri kreatif hingga akhir tahun 2017 sudah capai Rp 1.000 triliun. "Saya yakin kalau industri musik dipacu bisa tumbuh," tambahnya.
Salah satu cara yang disarankan Triawan untuk bisa meningkatkan pertumbuhan industri musik adalah pelaku musik yang aktif meningkatkan ekosistem musik. "Kita butuh orang seperti Glenn dan malu kalau pelaku musik muda lain tidak seperti Glenn. Karena Pemerintah tidak menjadi pelaku, harus dari pelaku musik sendiri," pungkas ayah Sherina Munaf ini.
Badan Ekonomi Kreatif sendiri tengah merancang sebuah program dimana ekosistem musik tidak tergerus dengan adanya digitalisasi ataupun pembajakan. Nantinya Bekraf akan bekerjasama dengan beberapa lembaga Pemerintahan dan program ini berjalan untuk jangka waktu panjang. Sayang Triawan belum bisa menyebutkan. "Sedang dikerjakan dan tidak bisa sebut apanya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News