CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Kontribusi ID FOOD ke Penerimaan Negara Merosot, Ini Sebabnya


Selasa, 19 September 2023 / 14:01 WIB
Kontribusi ID FOOD ke Penerimaan Negara Merosot, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Gula Konsumsi Bebas PPN, Kontribusi ID FOOD ke Penerimaan Negara Merosot. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rajawali Nusantara (RNI) yang menjadi induk Holding Pangan BUMN dengan nama ID FOOD melaporkan kontribusinya kepada penerimaan negara.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Frans Marganda Tambunan mengatakan, pihaknya telah menyetorkan sebesar Rp 541,4 miliar ke kas negara sepanjang tahun 2022.  Setoran tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp 797 miliar.

Adapun penurunan kontribusi kepada negara tersebut lantaran penjualan untuk gula dibebaskan dari pajak pertambahan nilai (PPN).

"ID FOOD berkomitmen penuh berkontribusi penuh kepada penerimaan negara. Pada tahun 2022 kami telah berkontribusi sebesar Rp 541 miliar," ujar Frans dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (19/9).

Baca Juga: Program Pemerintah untuk Menggenjot Produksi Pertanian Belum Optimal

Wajar saja, proporsi kontribusi ID FOOD kepada negara didominasi oleh PPN & PPnBM sebesar 45% sejak tahun 2018 hingga 2022. 

Sementara kontribusi pajak penghasilan (PPh) sebesar 29% serta bea masuk dan cukai sebesar 12%.

Sebagai informasi, pemerintah memang membebaskan gula konsumsi dari pungutan PPN. Hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2022 yang mengatur tentang barang-barang yang dikenakan atau dibebaskan dari PPN, termasuk barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat.

Frans bilang, pada tahun ini pihaknya memproyeksikan bisa menyetor penerimaan sebesar Rp 788 miliar ke kas negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×