kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi rumah tangga diproyeksi tumbuh positif pada kuartal II, ini pemicunya


Minggu, 16 Mei 2021 / 18:39 WIB
Konsumsi rumah tangga diproyeksi tumbuh positif pada kuartal II, ini pemicunya
ILUSTRASI. Konsumsi rumah tangga diproyeksi tumbuh positif pada kuartal II, ini pemicunya


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ada peningkatan mobilitas masyarakat menjelang hari raya maupun saat hari raya Idul Fitri 2021.

Peneliti senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy melihat, peningkatan mobilitas ini bermuara pada potensi tumbuhnya konsumsi rumah tangga di level positif pada kuartal II-2021. 

Sayangnya, Yusuf melihat konsumsi rumah tangga di kuartal kedua tahun ini masih belum bisa tumbuh optimal. Pasalnya, pemerintah menerapkan larangan mudik yang tetap menghambat konsumsi rumah tangga. 

Tak hanya itu, pemerintah juga masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga akhir Mei 2021 yang tetap menghambat mobilitas masyarakat dan menjegal pertumbuhan konsumsi rumah tangga. 

Baca Juga: HIPMI: Lebaran menjadi momentum keluar dari jurang resesi

“Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 nanti masih belum akan setinggi yang diproyeksikan oleh pemerintah yang katanya bisa mencapai 7%,” ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (16/5). 

Dengan kondisi ini sendiri, Yusuf mengatakan pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini hanya berada di kisaran 4% hingga 5% saja. 

Kemudian, Yusuf juga menyoroti, meski memang mudik dilarang, tetapi masih ada masyarakat yang tetap lolos untuk pulang kampung. Pergerakan masyarakat terlihat banyak di titik-titik tertentu terutama di tempat wisata dan ini menimbulkan kerumunan.

Nah, kerumunan yang terjadi ini yang dikhawatirkan bisa meningkatkan kasus Covid-19 kembali, sehingga berpotensi merusak ritme pemulihan ekonomi yang sudah terjadi. 

Untuk itu, Yusuf mengimbau pemerintah untuk memperbanyak kapasitas tes, tracing, dan treatment setelah Lebaran tahun ini. 

Sementara khusus untuk tracing, tentu ini menjadi semakin menantang karena pergerakan masyarakat juga ada yang lintas daerah sehingga proses tracing bakal lebih panjang. 

Untuk keseluruhan tahun 2021 ini, Yusuf memprediksi pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 3% hingga 4%. Namun, bila kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19 terjadi, maka pertumbuhan ekonomi bisa lebih rendah dari perkiraan tersebut. 

Selanjutnya: Lebaran dongkrak penjualan emiten FMCG di kuartal II-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×