kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.064   79,88   1,14%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,41   1,52%
  • ISSI 214   1,45   0,68%
  • IDX30 423   6,94   1,67%
  • IDXHIDIV20 509   7,44   1,48%
  • IDX80 120   1,74   1,47%
  • IDXV30 125   0,49   0,40%
  • IDXQ30 141   1,96   1,41%

Konstruksi Pelabuhan Patimban dimulai Juli ini


Senin, 09 Juli 2018 / 06:19 WIB
Konstruksi Pelabuhan Patimban dimulai Juli ini
ILUSTRASI. JICA danai pembangunan Patimban dan UGM


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan segera merealisasikan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Proyek itu bisa berjalan setelah surat penetapan pemenang proyek diserahkan dari Satuan kerja (Satker) Patimban ke kontraktor pemenang proyek.

Konsorsium yang menjadi kontraktor Pelabuhan Patimban terdiri dari lima perusahaan. Mereka adalah Penta Ocean, Toa, dan Rinkai dari perusahaan marine construction Jepang. Juga ada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan terlibat, yakni PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk.

"Pada bulan Juli ini, rencananya, akan dilakukan groundbreaking pembangunan Pelabuhan Patimban untuk tahap pertama. Kami menargetkan Pelabuhan Patimban tahap pertama sudah bisa beroperasi pada tahun 2019, kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemhub) Agus Purnomo, Minggu (8/7).

Menurut Agus, Pelabuhan Patimban tahap pertama akan mulai beroperasi pada tahun 2019. Pada awalnya, pelabuhan itu akan difokuskan untuk ekspor produk otomotif nasional ke luar negeri. "Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban, nantinya akan berdampak lebih efisiennya biaya ekspor produk otomotif Indonesia ke luar negeri, katanya.

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan total nilai investasi Rp 43,2 triliun, pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan melalui pendanaan alias pinjaman dari Official Development Assistance (ODA Loan) Pemerintah Jepang.

Pembangunan Pelabuhan Patimban juga merupakan penanda eratnya kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin selama 60 tahun, ujar Agus.

Diharapkan pembangunan Pelabuhan Patimban akan mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan dan mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta. Sebab nantinya arus ekspor dan impor dari dan ke Jawa Barat tidak perlu melalui Tanjung Priok di Jakarta.

Tiga tahap

Pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU).

Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS. Tahap ketiga, kapasitas akan ditingkatkan kembali hingga 7.5 Juta Teus. Sedang untuk car terminal dalam pelabuhan, diperkirakan dapat menampung hingga 300.000 kendaraan.

Direktur Utama PT PP Tbk Lukman Hidayat mengatakan, dalam proyek konstruksi Pelabuhan Patimban, PT PP akan menggarap sejumlah konstruksi seperti dermaga, timbunan reklamasi, car terminal dan terminal kontainer.

Nilai proyek konstruksi pelabuhan Patimban ini mencapai JPY 50 miliar atau sekitar Rp 6,5 triliun. Adapun, dalam proyek ini PTPP memperoleh bagian 18% atau sekitar Rp 1,17 triliun. Pihaknya berharap konstruksi pelabuhan Patimban berjalan lancar agar bisa selesai tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×