kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelabuhan Patimban akan difokuskan untuk pengiriman produk otomotif


Senin, 21 Mei 2018 / 14:00 WIB
Pelabuhan Patimban akan difokuskan untuk pengiriman produk otomotif
ILUSTRASI. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelabuhan Patimban yang segera dibangun di Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan difokuskan untuk pengiriman produk otomotif serta produk-produk industri dari Karawang.

“Pelabuhan Patimban memiliki kegiatan strategis khususnya pada tahap awal ekspor produk otomotif nasional keluar negeri. Seperti diketahui, Patimban ini berada di sebelah timur Karawang, sehingga produk-produk dari industri itu tidak perlu sampai Pelabuhan Tanjung Priok, tapi ke Pelabuhan Patimban,” ujar Menteri Perhubungan Basuki Karya Sumadi seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (21/5).

Budi yang mengunjungi langsung pelabuhan Patimban, Minggu (20/5), mengungkapkan, pelabuhan ini ditujukan untuk mengefisienkan biaya ekspor serta menyelesaikan kemacetan di Jakarta.

“Pemerintah berharap dengan beroperasinya pelabuhan ini nantinya dapat mengefisienkan biaya untuk ekspor dan menyelesaikan kemacetan di Jakarta. Karena selama ini yang dari Jawa dan Cibitung menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok itu sangat lama dan mengakibatkan kemacetan di Jakarta,” jelas Menhub.

Progres pembangunan Pelabuhan Patimban sampai saat ini mencapai tahap pemilihan kontraktor dan akan segera memulai pembangunan konstruksi. Pembangunan akan dilaksanakan tiga tahap, dan diharapkan dapat melayani ekspor mencapai 7,5 juta TEUs pada tahun 2027.

“Pelabuhan ini dibangun bertahap. Pertama, tahun depan. Setelah itu kurang lebih tahun 2023, lalu terakhir tahun 2027. Pada 2027, Patimban sudah berkapasitas 7,5 juta TEUs seperti Pelabuhan Tanjung Priok sekarang,” papar Menhub.

Pada pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional ini Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Jepang untuk pendanaannya. Dengan kerja sama ini, Menhub berharap agar hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang selama 60 tahun ini tidak hanya memberikan ikatan persahabatan, namun juga dapat meningkatkan perekonomian masing-masing negara.

“Pemerintah Jepang memberikan pinjaman, soft loan jangka panjang 40 tahun. Ini adalah kerja sama strategis karena menandai hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang itu 60 tahun. Diharapkan kerja sama ini tidak hanya memberikan ikatan persahabatan antara Indonesia dan Jepang, tetapi juga meningkatkan perekonomian kita,” imbuh Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×