kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kondisi global makin tak pasti, bank sentral asia timur pasifik perkuat koordinasi


Minggu, 01 September 2019 / 20:17 WIB
Kondisi global makin tak pasti, bank sentral asia timur pasifik perkuat koordinasi
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI)


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur bank sentral di negara-negara Asia Timur dan Pasifik sepakat saling berkoordinasi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan proteksionisme perdagangan. Ini agar kebijakan bank sentral mampu memperkuat ketahanan ekonomi dan stabilitas keuangan di kawasan.

Kesepakatan penguatan koordinasi tersebut dicapai dalam pertemuan eksekutif Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik atau Executives’ Meeting of East Asia and Pacific Central Banks (EMEAP), Jumat (30/8) di Shenzhen, China.

Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (1/9), menjelaskan, para Gubernur dalam pertemuan tersebut sepakat bahwa meningkatnya tensi perdagangan berdampak terhadap ekonomi global.

“Sehingga diperlukan komunikasi dan diskusi terkait perumusan kebijakan Bank Sentral yang efektif guna memperkuat ketahanan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan di kawasan,” tuturnya.

Baca Juga: Perbankan siapkan recovery plan hadapi gagal secara sistemik

Pada forum kerja sama tersebut, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyampaikan dua langkah yang ditempuh BI saat ini dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Pertama, bauran kebijakan yang meliputi kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran disertai upaya pendalaman pasar keuangan dan peningkatan peran ekonomi dan keuangan syariah.

Kedua, koordinasi dan komunikasi kebijakan, baik dengan pemerintah dan otoritas lainnya maupun penguatan kerja sama di antara bank sentral yang ada di kawasan.

Selain itu, Dody juga menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antar bank sentral di kawasan dengan lembaga internasional untuk mengantisipasi perkembangan teknologi finansial (tekfin) yang pesat dan memitigasi dampaknya terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan termasuk terhadap transmisi kebijakan bank sentral.

Baca Juga: Nasib rupiah menanti lagi diskusi perdagangan AS dan China

Selanjutnya, Onny mengatakan, para gubernur bank sentral  juga mendiskusikan upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi masing-masing negara di tengah perlambatan ekonomi global.

“Termasuk perlunya mendukung pengembangan UMKM dan  sustainable finance, serta upaya otoritas menyikapi perkembangan teknologi finansial yang pesat dan fragmentasi di pasar keuangan,” ujarnya.

Adapun, EMEAP adalah forum kerja sama sebelas bank sentral dan otoritas moneter di wilayah Asia Timur dan Pasifik. Keanggotaan meliputi the Reserve Bank of Australia, the People’s Bank of China, the Hong Kong Monetary Authority, dan Bank Indonesia.

Juga The Bank of Japan, the Bank of Korea, Bank Negara Malaysia, the Reserve Bank of New Zealand, Bangko Sentral ng Pilipinas, the Monetary Authority of Singapore, dan the Bank of Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×