kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Komunitas Maluku DKI minta Demokrat pecat Ruhut


Kamis, 12 Desember 2013 / 14:41 WIB
Komunitas Maluku DKI minta Demokrat pecat Ruhut
ILUSTRASI. Christel Lasmana, Direktur Bisnis PT Mandala Multifinance Tbk saat diskusi bersama media, Kamis (20/1)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komunitas Maluku Jakarta meminta DPP Partai Demokrat untuk mencabut mandat kadernya Ruhut Sitompul dan memecatnya dari Partai Demokrat atas pernyataan yang diduga dilontarkan Ruhut terhadap pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens, yang kebetulan orang Indonesia bagian Timur.

Dalam pernyataannya, Ruhut menyebut warna kulit Boni hitam dan menyamakannya dengan warna lumpur Lapindo yang berwarna hitam sehingga harus dilawan.

"Partai Demokrat harus segera mencabut mandat Ruhut Sitompul sebagai anggota DPR RI dan memecatnya dari Demokrat," ujar Syafruddin Lontor, Ketua Lembaga Kajian Mahasiswa dan Pemuda Maluku Jakarta, saat menggelar konferensi pers di Galeri Cafe, Jakarta, Kamis (12/12/2013).

Selain itu, Komunitas Maluku di Jakarta juga meminta agar Ruhut mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada semua elemen masyarakat Indonesia bagian Timur.

Jika hal tersebut tidak dilakukan, Komunitas Maluku akan menganggap Demokrat sebagai partai bermasalah dan partai rasis.

"Dan kami menghimbau masyarakat Indonesia Timur di 2014 jangan memilih partai rasis dan politisasi rasis," ujar Syafruddin.

Berbagai elemen Maluku di Jakarta menilai pernyataan Ruhut tersebut menjadi presden buruk dan adanya pengkotak-kotakan Indonesia berdasarkan SARA.

"Saudara Ruhut harus meminta maaf kepada publik. Dia paham hukum dan politik tapi tidak sesuai dengan perilakunya. Ruhut harus segera meminta maaf terhadap Boni Hargens karena ini sudah melukai. Kita harus saling menghargai suku ras dan agama. Ini bukan efeknya kepada Boni Hargens saja, tapi kepada seluruh rakyat Indonesia. Perbedaan kelompok kan nggak boleh," kata dia.

Arnold Thenu, Ketua Forum Masyarakat Maluku, juga sependapat. Menurutnya, rasis itu lebih kejam dibandingkan dengan pembunuhan sebab rasis bisa memecah belah masyarakat.

"Saya cukup apresiasi tindakan Bung Boni Hargens melalui hukum tanpa berperilaku yang sama atau menyerang balik Ruhut Sitompul. Rasis harus dilawan karena lebih kejam dari pembunuhan," kata dia. (Eri KOmar Sinaga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×