Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberikan catatan kritis terhadap debat perdana calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, kedua paslon (pasangan calon) belum memaparkan langkah strategis dalam menangani masalah-masalah HAM yang ada di Indonesia.
"Bagaimana peta jalan yang diinginkan oleh para calon Presiden dan Wakil Presiden ini di dalam mengatasi pesan-pesan hak asasi manusia di Indonesia baik yang lalu maupun ke depan nanti lima tahun kedepan," terang Ahmad Taufan Damanik saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM pada Jumat (18/1).
Berdasarkan paparan kedua paslon, Komnas HAM menilai debat yang dilakukan belum dapat menggambarkan secara komprehensif peta permasalahan dan strategi kebijakan masing-masing paslon, dalam perlindungan, pemenuhan, pemajuan, dan penegakan HAM di Indonesia.
Selain itu, komnas HAM melihat bahwa masih ada isu penting yang belum dibahas, seperti isu pelanggaran HAM berat, Konflik Sumber Daya Alam (SDA), Reforma Agraria, Intoleransi, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis pada ekstrimisme. Isu-isu tersebutnya nantinya perlu segera ditangani oleh paslon yang terpilih.
Komnas HAM juga mendorong agar isu-isu tersebut dapat dikorelasikan dengan tema debat-debat berikutnya. Meski demikian, secara umum Komnas HAM menilai kedua paslon sudah menempatkan HAM dalam visi misinya dengan prioritas isu yang berbeda.
Karena itu, Komnas HAM tetap memberikan apresiasi dengan dipilihnya tema Hak Asasi Manusia di debat perdana capres dan cawapres pada Kamis (17/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News