kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Komitmen PT IOI untuk Lanjutkan Restrukturisasi Pembayaran pada Kreditur


Senin, 14 Februari 2022 / 07:12 WIB
Komitmen PT IOI untuk Lanjutkan Restrukturisasi Pembayaran pada Kreditur
ILUSTRASI. Indosterling Group


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT IndoSterling Optima Investa (IOI) menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program restrukturisasi melalui pembayaran kepada para kreditur produk High Yield Promissory Notes (HYPN). 

Komitmen tersebut diperkuat juga dengan mulai membaiknya sentimen dan kepercayaan pasar terhadap kondisi keuangan IndoSterling Group seiring dengan adanya komitmen investasi sebesar Rp600 miliar dari LDA Capital. 

"Kami tetap komitmen untuk melanjutkan restrukturisasi yang sudah berjalan sejauh ini," kata Direktur IOI, Willian Henley, dalam siaran pers, Senin (14/2/2022).

William menjelaskan adanya penundaan pembayaran program restrukturisasi untuk periode Februari 2022 terjadi karena ada sejumlah faktor. Salah satunya adalah proses persidangan putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang telah memutuskan IOI bebas dari segala tuntutan pidana (onslag).

Baca Juga: PT IOI Dibebaskan dari Segala Tuntutan Penerbitan HYPN, Ini Respons William Henley

"Kami tidak akan pernah lepas dan lari dari tanggungjawab. Putusan inkrah PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) akan tetap kami jalankan dengan komitmen," ujarnya.

Terkait komitmen investasi dari LDA Capital senilai Rp600 miliar ke group holding company PT IndoSterling Sarana Investa, William mengatakan, hal itu membuktikan masih kuatnya kepercayaan dari pihak investor terhadap masa depan IndoSterling Group dan juga anak-anak perusahaannya.

“Dalam kondisi pemulihan ekonomi global pasca pandemi Covid-19 dan adanya persoalan hukum yang harus saya hadapi, komitmen investasi dari LDA Capital ini menunjukkan kepercayaan pihak asing terhadap komitmen IndoSterling Group dalam menyelesaikan krisis yang dihadapi,” tuturnya.

Dia menyebutkan komitmen memenuhi putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dijalankan dengan penuh tanggungjawab, dimana sebagian besar kreditur sudah menerima pembayaran cicilan pertama sejak 1 Desember 2020 atau lebih cepat dari yang seharusnya 1 Maret 2021 

Baca Juga: Dalam pledoinya William Henley sebut HYPN Indosterling bukan produk perbankan

"Memang belakangan ini ada terkendala beberapa hal. Tapi sekali lagi kami akan tetap menjalankan komitmen pembayaran tersebut sesuai dengan mekanisme PKPU yang sudah inkracht di Pengadilan Niaga di Pengadilan Negri Jakarta Pusat," ujarnya.

Secara terpisah, praktisi krisis komunikasi Firsan Nova dari Nexus Risk Mitigation & Stategic Communication menjelaskan adanya komitmen investasi dari investor asing ke IndoSterling Group dalam jumlah yang tidak sedikit menunjukkan keberhasilan korporasi menangani krisis.

“Ketika krisis dihadapi dan ditangani dengan bertanggungjawab oleh korporasi maka kepercayaan yang sempat goyah akan kembali bahkan berlipat. Pada fase paska krisis tersebut, IndoSterling Group memiliki kesempatan bertumbuh lebih besar,” tuturnya.

Baca Juga: Percepat Pembayaran Cicilan, Gaya Komunikasi Non Verbal IndoSterling Optima Investa

Dalam paska krisis, lanjutnya, komitmen korporasi untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi menjadi poin utama bagi korporasi terlebih pada anak perusahaan yang sudah go-public karena tidak hanya memikirkan kepentingan pemegang saham atau shareholders.

“Globalisasi membuat paradigma kepentingan korporasi berubah menjadi stakeholders, yakni pekerja, konsumen, suppliers, pemerintah, komunitas, dan shareholders. Hal itu tidak terlepas dari tuntutan masyarakat yang meminta tanggung jawab yang lebih besar dari organisasi tempat mereka bekerja, dari siapa mereka mengkonsumsi barang atau jasa, atau tempat di mana mereka menanamkan dananya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×