Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah Indonesia mengejar realisasi investasi dari investor Swedia. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, realisasi investasi dari Swedia masih minim. Dalam kurun waktu 2010 hingga 2015 baru mencapai US$ 9,6 juta atau Rp 120 miliar.
Beberapa investor Swedia yang telah menanamkan modalnya di Indonesia, antara lain Ikea di sektor ritel furnitur, Electrolux yang merupakan produsen home appliance, dan Volvo di otomotif. Namun mayoritas investasi tersebut bukan dalam bentuk produksi, melainkan perdagangan.
Kepala BKPM Franky Sibarani bilang, sektor yang ditawarkan antara lain energi terbarukan, komunikasi, industri kimia, kawasan industri dan sektor logistik. Sektor-sektor itu prospektif bagi investor Swedia dengan kompetensi teknis maupun finansialnya. Tawaran ini disampaikan dalam forum investor negara Nordic.
“Ada empat pertanyaan dalam forum, terkait Daftar Negatif Investasi (DNI), prosentase saham industri manufaktur dan perdagangan, izin kerja tenaga kerja asing, dan kemudahan berbisnis,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (14/3). Total realisasi investasi negara Nordic (Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia dan Islandia) pada lima tahun terakhir hanya US$ 54,6 juta, kurang dari 10% komitmen US$ 693 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News