kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Komisi VII DPR segera panggil direksi Pertamina soal kebakaran tangki Kilang Cilacap


Minggu, 14 November 2021 / 13:23 WIB
Komisi VII DPR segera panggil direksi Pertamina soal kebakaran tangki Kilang Cilacap
ILUSTRASI. Kobaran api terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11) dini hari.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi VII DPR RI bakal segera memanggil jajaran direksi PT Pertamina (Persero) untuk dimintai keterangan pasca insiden kebakaran tangki yang kembali terjadi di Kilang Cilacap.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengungkapkan, pemanggilan tersebut bakal dilakukan dalam waktu dekat ini.

"Untuk memberikan penjelasan mengapa terjadi kebakaran tersebut dan mengapa dalam satu tahun bisa terjadi tiga kali. Berulang sampai tiga kali," kata Eddy kepada Kontan.co.id Minggu (14/11).

Dia melanjutkan, sebagai langkah awal penanganan, pihaknya menghimbau kepada seluruh pihak terutama Pertamina untuk menahan diri dalam memberikan penjelasan terkait dugaan kebakaran.

Baca Juga: Pasca kebakaran tangki Kilang Cilacap, begini kondisi stok BBM dan LPG nasional

Penjelasan yang tidak matang justru dikhawatirkan bakal menimbulkan kebingungan bagi masyarakat. Apalagi, jika kebakaran dipicu sambaran petir. Pasalnya, hal ini juga menjadi dugaan awal saat kebakaran terjadi di Kilang Balongan pada bulan Maret lalu.

Eddy menambahkan, Pertamina pun harus segera memastikan pasokan produk BBM khususnya Pertalite tidak terganggu.

"Kami minta Pertamina amankan pasokan Pertalite jangan sampai sebabkan goncangan pasokan untuk konsumen karena ini bisa bawa dampak yang tidak baik bagi konsumen," pungkas Eddy.

Selanjutnya: Kinerja melejit, Suryamas Dutamakmur (SMDM) incar laba bersih hingga Rp 110 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×