Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto mengaku kecewa dengan keputusan Gita Wirjawan mundur dari jabatan Menteri Perdagangan karena alasan memilih untuk beraktivitas dalam politik.
Padahal, masih ada tugas Gita yang belum tuntas, di antaranya pembahasan Rancangan Undang-Undang Perdagangan yang saat ini masuk tahap finalisasi.
"Menyesalkan waktunya karena sedang finalisasi RUU Perdagangan," kata Airlangga, saat dihubungi, Jumat (31/1/2014).
Airlangga menjelaskan, RUU Perdagangan akan segera dibawa ke tingkat II, yaitu sidang paripurna DPR. Ia berharap pemerintah segera menentukan pengganti Gita untuk hadir dalam sidang paripurna tersebut.
Akan tetapi, politisi Partai Golkar itu dapat memahami alasan mundurnya Gita menjelang berakhirnya masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Ia menilai, Gita sengaja mengambil momentum saat ini agar fokus dengan pilihan politiknya dan dapat kembali masuk dalam jajaran eksekutif periode 2014-2019.
"Gita memanfaatkan momentum yang tinggal seumur jagung untuk menjaga jarak dengan pemerintah. Ini menunjukkan kepahaman Gita terkait kuatnya benturan kepentingan antara pejabat publik dengan pertarungan menjadi RI 1," katanya.
Gita Wirjawan resmi mengundurkan diri pada Jumat (31/1/2014) pagi ini. Sebelumnya, Gita telah mengajukan pengunduran diri hingga tiga kali. Namun, dua permohonan mundur Gita selalu ditolak Presiden SBY. Pada permohonan ketiga kali, Presiden SBY akhirnya membalasnya. Pada Rabu (29/1/2014), Gita mengaku menerima jawaban Presiden yang mempersilakannya mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Setelah mendapat pemberitahuan itu, Gita pun langsung menggelar jumpa pers hari ini di Senayan Golf dan Kementerian Perdagangan. (Indra Akuntono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News