kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komisi I tolak pemotongan anggaran Kemlu


Senin, 03 Juni 2013 / 21:46 WIB
Komisi I tolak pemotongan anggaran Kemlu
ILUSTRASI. Cara Pencegahan Kanker Serviks Sejak Dini


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Komisi I DPR menolak pemotongan anggaran sebesar Rp 162,84 miliar yang akan dilakukan pemerintah terhadap Kementerian Luar Negeri dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013. Hal tersebut disekapati dalam rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa sore ini.

"Terkait dengan adanya rencana pemotongan anggaran Kemenlu TA 2013, Komisi I DPR menolak rencana pemotongan anggaran tersebut," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Agus Gumiwang Kartasasmita di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/6).

Ia beralasan jika pemotongan tersebut dilakukan maka akan berdampak negatif terhadap kinerja Kemlu. Agus mengkhawatirkan akan adanya pengurangan sumber daya Kemenlu dalam mendukung pelaksanaan fungsi dan kegiatan diplomasi.

Sementara itu, Sekjen Kemlu Budi Bowo Leksono memaparkan pemotongan tersebut diambil dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurutnya sebagian besar PNBP Kemlu di kuartal keempat sering menimbulkan sisa sehingga pemotongan dilakukan dari pos tersebut.

"Usulan Kemlu itu juga sudah diterima sehingga Kemenkeu sehingga sumber utama pemotongan kami dari PNBP," urainya.

Sekedar catatan, alokasi anggaran Kemlu dalam APBN 2013 semula berjumlah Rp 5,590 triliun. Kemudian dengan adanya pemotongan sebesar Rp 162,84 miliar atau sekitar 2,9 persen maka alokasi anggaran dalam APBNP 2013 menjadi sekitar Rp 5,427 triliun. (Putri Werdiningsih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×