kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komisi I: Ada 514 WNI gabung ISIS


Rabu, 18 Maret 2015 / 13:43 WIB
Komisi I: Ada 514 WNI gabung ISIS
ILUSTRASI. Berikut ini adalah beberapa barang bawaan yang perlu disiapkan dan dibawa para bridesmaid dalam pesta pernikahan.


Sumber: Antara,Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

BANDUNG. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanudin menuturkan, saat ini ada 514 warga negara Indonesia (WNI) yang telah bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kalau berdasarkan informasi yang saya dapatkan, jumlah WNI yang bergabung dengan ISIS ada 514 orang," kata Tubagus Hasanuddin di Bandung, Rabu (18/3), seperti dikutip Antara.

Dari 514 orang tersebut, kata dia, empat orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia dalam pertempuran.

Ketika ditanya dari daerah mana saja WNI yang telah bergabung dengan ISIS, politisi PDI Perjuangan itu belum bisa menjelaskannya.

"Pokoknya ada lah, yang pasti mereka WNI," kata mantan Sekretaris Militer itu.

Usai menjalani masa reses DPR RI, Komisi I akan melakukan diskusi secara intensif dengan berbagai instansi seperti Kemenlu, TNI dan BIN untuk mengetahui secara pasti pergerakan ISIS di Indonesia.

Menurut Tubagus, saat ini diperlukan upaya deradikalisasi antara pihak intelijen dan pihak terkait seperti tokoh agama untuk memerangi ISIS.

"Negara kita ini luas sekali, tapi tidak semua titik ada gerakan radikalnya. Makanya saya yakin bisa deradikalisasi," kata dia.

Pihaknya juga meminta agar pemerintah dan intelijen tidak melepaskan pantauan di sekolah-sekolah yang selama ini tidak tersentuh oleh pengawasan aparat. 

"Dan saya pikir kita ini bukan kebobolan. Namun, jika dilakukan secara intens bisa mengontrol, tentu akan jauh lebih baik," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×