kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 6.845   17,22   0,25%
  • KOMPAS100 989   0,80   0,08%
  • LQ45 766   2,60   0,34%
  • ISSI 219   0,42   0,19%
  • IDX30 397   1,64   0,41%
  • IDXHIDIV20 467   0,80   0,17%
  • IDX80 112   0,37   0,33%
  • IDXV30 115   0,32   0,28%
  • IDXQ30 129   0,41   0,31%

Komedian Pepeng hembuskan nafas terakhir


Rabu, 06 Mei 2015 / 11:32 WIB
Komedian Pepeng hembuskan nafas terakhir
ILUSTRASI. Kebiasaan di malam hari yang bisa membuat gemuk salah satunya makan camilan.


Sumber: Tabloid Nova | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Panggung hiburan kembali berdua. Bertepatan dengan peringatan 40 hari kepergian Olga Syahputra, komedian senior Ferrasta Soebardi alias Pepeng 'Jari-Jari' menghembuskan napas terakhirnya pagi tadi.

Kabar duka itu disampaikan oleh pengamat musik Bens Leo melalui laman Facebooknya.

"Dari Tuhan kembali kepadaNya, Mas Pepeng Ferasta wafat, pkl 10.05 wib di ICU RS Puri Cinere. Disemayamkan di rumah duka Komp Bumi Pusaka Cinere, Jl. Bumi IX No. C98, Cinere Depok. Semoga arwahnya dilapangkan pulang ke rumah Tuhan di Surga. Yang terbaik dari Tuhan ," tulis Bens, Rabu (6/5).

Pepeng sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit akibat komplikasi. Kondisi Pepeng sempat membaik dan dipulangkan ke rumahnya. Di sisa usianya, Pepeng masih menjalankan usaha menjual kacang dan menulis buku. Selamat jalan, Pepeng!

Infeksi paru-paru

Komedian Ferrasta Soebardi alias Pepeng sudah lama mengidap sakit infeksi paru dan penyakit jantung. Obat yang harus dikonsumsinya pun tak sedikit.

"Kalau minum obat itu Bapak susah banget, karena dia ingin memberhentikan konsumsi obat. Itu keputusan bapak dan ibu," tutur Gemirio Muhammad alias Mio seperti dikutip dari Tabloidnova.com.

Saat dijumpai di Rumah Sakit Puri Cinere, jalan Maribaya No.1, Depok, Jawa Barat, Rabu (26/3/2014),  Mio mengatakan keputusan Pepeng untuk tak lagi mengonsumsi obat dari dokter didukung keluarga. Sebab, kondisi Pepeng menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Kurang tahu kenapa mau berhenti minum obat, kan enggak enak dan banyak obatnya, tanpa minum obat merasa lebih baik. Memang sempat makin baik sih," jelas Mio.

 Selain mengonsumsi obat berkala, Pepeng juga dibantu keluarga untuk melakukan terapi. "Sebelum masuk rumah sakit, terapi masih jalan. Sekarang setelah masuk rumah sakit, jadi berhenti dulu, dokter berharap obat masuk dulu biar kondisi pulih."

Jualan kacang

Mengidap sakit infeksi paru dan serangan jantung tak serta merta membuat Pepeng pasif berkreatifitas. Di tengah sakitnya, Pepeng masih membuat sebuah karya berupa buku mengenai penyakitnya.

"Bapak masih nulis. Terakhir ini beliau bikin buku soal penyakitnya dan pengalaman psikologisnya," kata anak kedua Pepeng, Gemirio Muhammad alias Mio seperti dikutip dari Tabloidnova.com.

Saat ditemui  di Rumah Sakit Puri Cinere, jalan Maribaya No.1, Depok, Jawa Barat, Rabu (26/3) menceritakan semangat sang ayah. Apa yang dilakukan Pepeng untuk terus belajar dan memperkaya ilmu sampai membuat putranya terkesima.

"Bapak itu kan sudah selesai S2, mau lanjut S3 tapi belum ada kesempatan, kan sakit juga," kata Mio. Benarkah jatuh sakitnya Pepeng karena aktifitasnya yang berlebihan? "Enggak ada yang terlalu berlebihan sepertinya. Keadaan tetap, meski sakit terbaring," tandasnya.

Uniknya, saat terbaring di tempat tidur karena tubuhnya sudah tak bisa bergerak, Pepeng masih rajin berjualan kacang goreng kemasan. "Jualan kacang masih kok. Ketemu orang untuk meeting, sebenarnya itu buat dia lebih 'hidup'. Pas urusi kacang malah lupa sama sesak napasnya," ujar Mio seraya tertawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×