kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP: Satgas 115 sudah mengungkap berbagai kejahatan di laut


Kamis, 22 November 2018 / 09:31 WIB
KKP: Satgas 115 sudah mengungkap berbagai kejahatan di laut
ILUSTRASI. Tangkap nelayan Vietnam


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Pemberantas Penangkapan Ikan secara Ilegal (Satgas 115), melaporkan kinerja empat tahun terakhir yang produktif.

Susi mengatakan, dalam empat tahun terkahir, kinerja Satgas 115 telah melakukan berbagai aktivitas seperti penangakapan kapal illegal fishing, hingga menguak kejahatan lainnya, seperti penyelundupan narkotika hingga human traficking.

"Dari bukti yang kita dapat selama empat tahun ini, karena kait mengakit dengan narkoba, kait mengkait dengan perdagangan manusia, perbudakan, pencucian uang, pencucian ikan, juga barang-barang atau binatang langka yang dilindungi oleh CITES. Ternyata kejahatan ikan bukan tentang ikan dicuri saja, ternyata juga tentang penyelundupan," ujar Menteri Susi dalam keterangan resmi, Kamis (22/11).

Hal tersebut ia sampaikan usai acara upacara serah terima jabatan Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Satgas 115, Laksdya TNI Wuspo Lukito yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI AL, menggantikan Kalakhar Satgas 115 sebelumnya Laksdya Ahmad Taufieqqurahman yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), di Auditorium Tuna, Gedung Mina Bahari IV, Kantor KKP, Jakarta pada Rabu (21/11).

Selain itu, Susi juga mengingatkan, bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki cakupan pekerjaan yang terdiri dari dua wilayah, yakni kelautan dan perikanan. Ia menilai, pengelolaan yang dilakukan KKP saat ini masih terpusat pada sektor perikanan saja. Oleh karena itu, Ia menginginkan agar ke depan, KKP maupun Satgas 115 tidak hanya fokus ke sektor perikanan, tapi juga kelautan.

"Saya berharap, awal tahun 2019 kita bisa meng-excersice kelautan kita. Saya berharap, tambang ilegal, minyak ilegal, timah ilegal, dan lain-lain yang ilegal di laut segera kita tertibkan. Dan itu akan mengembalikan surplus dari pada nilai ekonomi Indonesia yang tadinya selalu di bawah," lanjut Susi.

Menurutnya, masih ada pekerjaan yang belum terselesaikan secara tuntas, yakni kegiatan penangkapan ikan yang merusan (destructive fishing), pengeboman dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×