Reporter: Abdul Basith | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan mengklarifikasi perbedaan data dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP), Nilanto Perbowo bilang data yang dimiliki KKP merupakan olahan kembali dari BPS.
"Data diolah kembali disertakan dengan bahan baku ikan segar," ujar Nilanto dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Jumat (19/1).
Nilanto mengklaim data olahan KKP lebih spesifik dibandingkan dengan data milik BPS. Data BPS dinilai hanya memuat konsumsi ikan dalam rumah tangga tidak termasuk konsumsi di luar rumah dan olahan ikan.
Sementara data KKP menyertakan konsumsi luar rumah tangga hingga olahan. Hal itulah yang membuat perbedaan antara data KKP dengan BPS.
"Konsumsi ikan data BPS hanya belasan kilogram (kg) per kapita per tahun sementara data KKP 46,49 kg per kapita per tahun," terang Nilanto.
Peningkatan tersebut diklaim Nilanto disebabkan oleh tiga faktor utama. Pertama adalah Nilanto mengklaim potensi ikan yang naik.
Selain itu produksi perikanan pun diklaim oleh Nilanto mengalami kenaikan. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pun membuat peningkatan kemampuan pembelian ikan oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News