kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

KKP harap IE-CEPA jadi gerbang ekspor udang


Minggu, 16 Desember 2018 / 21:50 WIB
KKP harap IE-CEPA jadi gerbang ekspor udang
ILUSTRASI. EKSPOR UDANG WINDU


Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berharap perjanjian kerja sama ekonomi komperhensif Indonesia dan asosiasi persagangan bebas Eropa (EFTA/IE-CEPA) jadi gerbang ekspor udang.

Negara EFTA yaitu Swiss, Liechtenstein, Islandia, dan Norwegia memiliki perjanjian dengan Uni Eropa (UE). Hal itu dapat menjadi pasar yang besar bagi ekspor udang Indonesia.

"EFTA punya kerja sama dengan UE, jadi EFTA bisa jadi pintu masuk ke UE," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP) KKP Rifky Effendi Hardijanto saat menghadiri penandatanganan naskah IE-CEPA, Minggu (16/12).

IE-CEPA akan meningkatkan daya saing produk udang Indonesia. Pasalnya IE-CEPA akan membebaskan bea masuk untuk produk udang Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan daya saing akan membantu Indonesia mendapatkan pasar yang lebih besar di UE. Pasar UE selama ini diakui Rifky belum digarap secara masif.

"Market sharenya kecil pasarnya kita hanya nomor 16 seluruh UE," terang Rifky. Indonesia hanya mendapat pasar ekspor US$ 83 juta dari total pasar US$ 6 miliar. Rifky berharap adanya IE-CEPA dapat mendorong ekspor udang ke UE hingga US$ 300 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×