Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Akun Twitter mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, kembali aktif meski pemilik akun itu telah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bagaimana kicauan di Twitter itu bisa muncul?
Juru Bicara Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Tri Dianto menjelaskan, setelah Anas ditahan KPK tepat sepekan lalu, akun Twitter @anasurbaningrum memiliki admin. Hal itu atas permintaan Anas.
Menurut Tri Dianto, Anas merasa Twitter-nya perlu tetap aktif lantaran masyarakat masih banyak yang menunggu komentarnya. Di sisi lain, di dalam tahanan tidak ada fasilitas ponsel atau komputer.
"Pemikiran mas Anas masih banyak ditunggu orang. Buktinya, setelah komentar itu diposting langsung ramai ditanggapi," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/1/2014) malam.
Lalu, siapa admin akun itu? Tri hanya menyebut ada dua orang pengurus PPI yang ditunjuk sebagai admin. Keduanya berinisil TD dan AS. Ia memastikan bahwa komentar di Twitter itu sepenuhnya merupakan pernyataan Anas.
"Isi tweet dari Anas, kata-katanya tidak ada yang dikurangi atau ditambahi. Admin hanya bertugas mem-posting," kata Tri.
Ketika ditanya bagaimana komentar dari Anas itu didapat, Tri mengatakan, Anas memberikan ketika dirinya menjenguk ditahanan. Tri mengaku kalau pihaknya tidak ada yang menyampaikan kepada Anas isu-isu yang tengah ramai dibicarakan publik. Jadi, mengenai tweet tentang Menteri BUMN Dahlan Iskan sepenuhnya keinginan Anas.
Seperti diberitakan, Anas berkicau soal politik melalui akun @anasurbaningrum, setelah mendekam di Rutan KPK, Jakarta, sejak 10 Januari 2014. Seperti tweet yang pernah disampaikan sebelumnya, Anas kembali menganjurkan agar Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono maju sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2014. Pasalnya, sudah dua kali menjabat Presiden, SBY sudah tidak bisa maju sebagai capres.
Adapun calon presiden yang dianjurkan Anas adalah peserta Konvensi Capres Demokrat Dahlan Iskan. Berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, elektabilitas Dahlan paling tinggi dibanding 10 peserta Konvensi lain. (Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News