kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kini ada BI Institute, apa gunanya


Senin, 22 Agustus 2016 / 15:04 WIB
Kini ada BI Institute, apa gunanya


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Bank Indonesia (BI) meresmikan Bank Indonesia Institute / BI Institute , sebuah lembaga pembelajaran dan riset ekonomi, Senin (22/8). Peresmian ini dilakukan setelah pada Juni 2016 lalu BI melakukan soft launcing BI Institute dengan fokus lembaga pembelajaran saja.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, BI Institute didirikan untuk meningkatkan kualitas dan keandalan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi. Hal ini semakin penting untuk menjawab berbagai tantangan eksternal, mengingat perubahan tatanan ekonomi global yang semakin dinamis.

Lebih lanjut menurutnya, kegiatan utama BI Institute adalah pembelajaran, penelitian, kemitraan dan eksposur publik. Selain menyediakan program pembelajaran untuk peningkatan kompetensi pegawai internal, BI Institute membuka pula kesempatan pembelajaran bagi pihak eksternal.

"Selain memberikan pendidikan kepada internal, juga mengundang tamu, biasanya dari kementerian lembaga atau dari pemda atau perguruan tinggi untuk bergabung sehingga semua paham BI sebagai bank sentral, sebagai satu lembaga yang bertanggung jawab di bidang moneter," kata Agus, Senin siang.

Di bidang penelitian lanjutnya, BI Institute mengembangkan dan memperbarui kurikulum pengajaran melalui riset terkini dan strategis di area makroekonomi-moneter, stabilitas sistem keuangan, pasar keuangan, sistem pembayaran, pengelolaan uang rupiah, dan manajerial-kepemimpinan.

Kepala Departemen BI Institute Sugeng mengatakan, BI Institute menjalin kemitraan dengan institusi ternama baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mendukung program pembelajaran tersebut. Beberapa mitra BI Institute adalah IMF, ADB, Bundesbank, APRA, Banque de France, SEACEN, LEMHANAS, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada.

"Kami juga melakukan kerja sama dengan bank-bank sentral terkemuka, seperti Bank of England dan Federal Reserve of New York. Kami bisa menghadirkan Gubernur Bank Sentral New York, memberikan satu speach soal ekonomo global," kata Sugeng.

Bentuk kegiatan eksposur publik dilakukan dengan mengadakan rangkaian seminar dan workshop dengan menghadirkan pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri. Selain itu, sebagai bentuk kontribusi untuk mendukung pengembangan keilmuan, BI Institute juga melakukan edukasi kebanksentralan ke berbagai perguruan tinggi serta mendukung kegiatan penelitian di bidang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×