Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
Kenaikan harga BBM, Budi menyebutkan, baru akan berdampak terhadap harga produk pasar modern pada Oktober. Karena itu, peritel berharap, pemerintah bisa meningkatkan efisiensi logistik dan transportasi, sekaligus menekan biaya tinggi seperti pengurusan perizinan.
"Sehingga, parameter biaya lain tidak ikut naik," katanya.
Direktur Celios Bhima Yudhistira menilai, perkembangan penjualan eceran cukup menarik lantaran ada perubahan tren. Kenaikan harga kebutuhan pokok dan harga BBM direspons dengan penurunan penjualan sparepart otomotif, elektronik, serta perlengkapan rumahtangga.
Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM, Masyarakat Akan Lebih Memprioritaskan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Bhima memperkirakan, perubahan tren tersebut masih akan berlanjut sejalan dengan ekspektasi inflasi yang meningkat di sektor transportasi. Di sisi lain, tren penjualan pakaian jadi yang mulai menunjukkan pemulihan hingga Juli 2022 lalu bisa kembali mengalami kontraksi.
"Masyarakat akan mengurangi pembelian baju baru karena penghasilan yang ada akan disisihkan lebih besar untuk biaya transportasi atau pembelian BBM," tegasnya.
Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, kinerja penjualan eceran pada Agustus tidak terlepas dari inflasi yang merangkak naik ke level yang lebih tinggi. Ini menandakan, masyarakat mulai fokus melakukan pengeluaran untuk barang-barang kebutuhan primer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News