kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Penjualan Eceran Berpotensi Tertekan Akibat Kenaikan Harga BBM


Sabtu, 10 September 2022 / 15:02 WIB
Kinerja Penjualan Eceran Berpotensi Tertekan Akibat Kenaikan Harga BBM


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja penjualan eceran berpotensi tertekan. Terutama, sektor-sektor selain makanan dan minuman. Ini sejalan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan turut mengerek harga barang lainnya.

Pada Agustus lalu, kinerja penjualan eceran memang terindikasi menguat. Hal initercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus berdasarkan Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) sebesar 202,8, naik 1,3% dibanding bulan sebelumnya.

Bahkan, indeks ini tumbuh 5,4% secara tahunan atau year on year (yoy).

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran membaik setelah sebelumnya mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut.

Baca Juga: Penjualan Eceran Tumbuh 5,4% di Agustus 2022, BI Perkirakan Pertumbuhan Berlanjut

Menurut Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, perbaikan ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok suku cadang dan aksesori.

Sementara secara tahunan, kinerja penjualan eceran tercatat tumbuh melambat. Sebab, bulan sebelumnya, IPR justru tumbuh 6,2% yoy.

Secara keseluruhan, IPR pada kuartal III-2022 diperkirakan tumbuh 5,8% yoy. Pertumbuhannya lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 5,2% yoy. Terutama, didorong oleh kelompok sandang, bahan bakar kendaraan bermotor, serta suku cadang dan aksesori.

Meski demikian, responden memperkirakan, IPR Oktober 2022 dan Januari 2023 akan menurun. "Secara spasial, penurunan penjualan eceran terjadi di Kota Jakarta, Surabaya, dan Makassar," ungkap Erwin, Jumat (9/9).

Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM, Masyarakat Akan Lebih Memprioritaskan Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Kemungkinan besar, penyebabnya adalah dampak dari kenaikan harga Pertalite, Solar bersubsidi, dan Pertamax awal bulan ini. Sebab, responden juga memproyeksikan, ada peningkatan tekanan inflasi Januari tahun depan.

Harga naik di Oktober

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, peningkatan kinerja penjualan eceran pada Agustus 2022 lantaran ada Hari Belanja Diskon (HBD).

Makanya, penjualan ritel bulan lalu berdasarkan survei bank sentral menunjukkan kinerja yang positif.




TERBARU

[X]
×