kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Industri Pengolahan Meningkat, Angin Segar untuk Prospek Perekonomian RI


Kamis, 03 Februari 2022 / 11:51 WIB
Kinerja Industri Pengolahan Meningkat, Angin Segar untuk Prospek Perekonomian RI
ILUSTRASI. Foto udara aktivitas pengolahan nikel. ANTARA FOTO/Jojon/foc.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melihat angin segar optimisme pemulihan ekonomi pada awal tahun 2022 yang salah satunya nampak peningkatan kinerja manufaktur. 

IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Januari 2022 sebesar 53,7 atau meningkat dari 53,5 pada bulan Desember 2021. 

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kinerja manufaktur Indonesia mengungguli negara sebaya seperti Thailand yang mencatat indeks 51,7, Filipina 50,0, dan Myanmar 48,5. 

“Ini patut diapresiasi. Kami akan terus menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga performa positif terus ditingkatkan,” ujar AIrlangga dalam keterangannya, Rabu (2/2). 

Baca Juga: IHS Markit Sebut Peningkatan Ekspor Sundut Kinerja Industri Pengolahan di Awal Tahun

Ke depan, Airlangga berjanji pemerintah akan mendukung kinejra manufaktur. Bila melihat salah satu pendorong kinerja manufaktur pada bulan lalu adalah dari permintaan ekspor.

IHS Markit mencatat, pesanan barang ekspor Indonesia di Januari 2022 merupakan kenaikan tertinggi jika dibandingkan periode bulan Januari sejak survei PMI dijalankan. 

Dengan demikian, Indonesia akan berupaya menangkap peluang peningkatan permintaan global. Airlangga berharap momen peningkatan permintaan golabl ini juga bertahan dan bahkan terus meningkat. 

Untuk mengakselerasi kinerja ekspor dan memanfaatkan momentum yang ada, pemerintah akan mendorong program hilirisasi komoditas unggulan, seperti Crude Palm Oil (CPO), nikel, bauksit, tembaga, hingga timah. 

“Di samping itu, investasi pada industri 4.0 juga akan terus ditingkatkan sehingga produk-produk ekspor Indonesia ke depan semakin berdaya saing dan bernilai tambah tinggi,” tandas Airlangga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×