Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga internasional IHS Markit mengakui kinerja ciamik industri pengolahan Indonesia pada awal tahun ini.
Sebelumnya, perbaikan kinerja industri pengolahan ini terlihat dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Januari 2022 yang sebesar 53,7 atau lebih tinggi dari 53,5 pada bulan Desember 2021.
Kinerja industri pengolahan pada awal tahun 2022 ini pun berada di zona ekspansif dengan indeks di atas 50. “Kondisi pengoperasian di sektor manufaktur Indonesia membaik pada awal 2022. Permintaan klien berekspansi pada kisaran lebih tajam, didukung oleh catatan pertumbuhan permintaan baru dari luar negeri,” tutur Economics Associate Director IHS Markit Jingyi Pan dalam keterangannya, Rabu (2/2).
Baca Juga: KSSK: Sistem Keuangan Dalam Kondisi Normal Seiring Peningkatan Aktivitas Masyarakat
Seiring dengan hal itu, Jingyi juga mengapresiasi peningkatan tingkat ketenagakerjaan dan aktivitas pembelian yang makin meningkat. Bahkan, ini bisa menjadi angin segar bagi prospek ekonomi yang lebih baik.
Hal positif lainnya dari kinerja industri pengolahan pada bulan lalu adalah waktu pengiriman dari pemasok tercatat jauh lebih baik. Namun, masih ada sedikit hal yang perlu diwaspadai terkait dengan tekanan harga yang masih tajam disebabkan permasalahan pasokan yang masih berlangsung.
Selain itu, kepercayaan bisnis para pelaku industri pengolahan juga nampak berkurang pada bulan Januari 2022. Namun, Jingyi masih melihat optimisme mereka tentang perkiraan satu tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News