kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.860   5,00   0,03%
  • IDX 7.383   69,47   0,95%
  • KOMPAS100 1.121   5,46   0,49%
  • LQ45 876   1,40   0,16%
  • ISSI 225   0,73   0,33%
  • IDX30 448   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 536   0,07   0,01%
  • IDX80 127   0,45   0,36%
  • IDXV30 130   -0,11   -0,09%
  • IDXQ30 148   0,02   0,01%

Keyakinan Konsumen dan Penjualan Eceran Turun, Dikhawatirkan Merembet Tahun Depan


Selasa, 12 November 2024 / 18:08 WIB
Keyakinan Konsumen dan Penjualan Eceran Turun, Dikhawatirkan Merembet Tahun Depan
ILUSTRASI. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede sampaikan, daya beli masyarakat diindikasikan turun, tercermin dari menurunnya kinerja penjualan eceran. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Daya beli masyarakat diindikasikan mengalami penurunan pada Oktober 2024. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan, daya beli masyarakat diindikasikan turun, tercermin dari menurunnya kinerja penjualan eceran atau Indeks Penjualan Riil (IPR) yang diperkirakan melambat, dan Indeks Keyakinan Konsumen yang mengalami penurunan.

“Tren penurunan IKK dan IPR dapat mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat,” tutur Josua kepada Kontan, Selasa (12/11).

Sebagai informasi, mengacu survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI), penjualan eceran yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2024 yang diperkirakan mencapai 209,5 atau tumbuh sebesar 1,0% year on year (YoY). Pertumbuhan IPR melambat bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 4,8% YoY.

Baca Juga: Kinerja Penjualan Eceran Oktober Diperkirakan Melambat, Apa Penyebabnya?

Sementara secara bulanan, IPR diperkirakan masih mengalami kontraksi 0,5% month to month (MtM), namun kontraksi tersebut mengalami perbaikan dari bulan sebelumnya yang juga mengalami kontraksi sebesar 2,5% MtM.

Kemudian, hasil survei terbaru dari BI menunjukkan, adanya penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2024. IKK pada Oktober 2024 turun menjadi 121,1 dari bulan sebelumnya berada pada level 123,5.

Josua menambahkan, indikasi daya beli menurun juga tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dalam IKK yang meliputi penghasilan saat ini, pembelian barang tahan lama dan ketersediaan lapangan kerja yang cenderung mengalami penurunan.

Apabila dilihat berdasarkan kelompok pengeluarannya, seluruh kelompok pengeluaran mengalami penurunan IKE kecuali kelompok konsumen dengan pengeluaran antara Rp 1-2 juta.

Namun, meningkatnya kelompok dengan pengeluaran tersebut, masih mempertimbangkan bahwa pemerintah masih melanjutkan penyaluran BLT Mitigasi Risiko Pangan (MRP) hingga akhir tahun yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Belanja Perpajakan Terus Meningkat, Pemerintah Diminta Evaluasi Kemanfaatannya

“Sementara itu, kondisi masyarakat berpenghasilan menengah masih dipengaruhi oleh kondisi yang sulit mempertimbangkan arus PHK di beberapa industri manufaktur serta peralihan tenaga kerja yang bekerja di sektor informal,” ungkapnya.

Melihat kondisi  tersebut, Josua mengimbau agar pemerintah melakukan beberapa kebijakan setidaknya dalam jangka pendek ini.

Sebab, apabila belum ada kebijakan yang signifikan dari pemerintah terutama dari sisi permintaan dalam rangka mendongkrak daya beli kelas menengah, maka stagnasi atau bahkan tren penurunan dari IKK dan IPR diperkirakan akan berlanjut.

“Ini bisa berlanjut hingga nanti pada umumnya akan kembali meningkat mendekati periode Idul Fitri tahun depan,” tandasnya.

Selanjutnya: Meninggal Dunia, Song Jae Rim Bintang Drakor Embracing The Sun

Menarik Dibaca: Sekarang Adalah Saat yang Tepat Untuk Booking Hotel Tahun Baru, Ini Alasannya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×