kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketua Satgas Doni; Angka kesembuhan positif corona Indonesia di atas standar WHO


Jumat, 23 Oktober 2020 / 11:07 WIB
Ketua Satgas Doni; Angka kesembuhan positif corona Indonesia di atas standar WHO
ILUSTRASI. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nasional Doni Monardo: Angka kesembuhan positif corona di Indonesia di atas standar WHO.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ada kabar baik bagi Indonesia. Angka kesembuhan Indonesia kasus positif corona atau Covid 19 terus membaik, bahkan sudah di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia  atau World Health Organization (WHO).

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan angka kesembuhan Indonesia pasien corona atau Covid-19  dari tanggal 20 September di posisi 72,5%.

Angka ini terus membaik dan pada periode 21 Oktober 2020 lalu, angka kesembuhan kasus positif corona atau Covid-19 menjadi 79,73%. “Ini berarti ada penambahan kasus sembuh mencapai lebih dari 7,20%, sementara WHO standarnya 74%-75%,” kata Doni dalam diskusi Satgas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (22/10).

Ini artinya, angka kesembuhan pasien corona atau Covid-19 Indonesia sudah di atas standar yang ditetapkan WHO. Kata Doni, pencapaian tak terlepas dari semakin banyak tenaga kesehatan di Indonesia terutama dokter yang berpengalaman dalam merawat pasien Covid-19.

Meski begitu, Indonesia masih dihadapkan tantangan untuk angka kematian akibat corona atau covid-19.  Angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia masih berada di atas standar WHO yaitu 3,45%, atau berada di atas standar global 2,8%.

Doni mengatakan, angka kematian tertinggi ditemukan pada pasien yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti hipertensi, diabetes, kanker dan penyakit paru-paru.

 “Kami terus mengingatkan kepada saudara-saudara semuanya yang memiliki penyakit atau gejala penyakit hipertensi, diabetes, kanker dan pemnyakit paru-paru harus betul-betul berhati- hati,” tegas Doni.

Doni tak lupa untuk meminta masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M) sebagai bentuk pencegahan penyebaran corona atau  Covid-19. Apalagi, ini menjelang liburan panjang pekan depan.

Doni berharap, masyarakat tak lengah, tak takabur, tidak kendor dalam menjalankan protokol kesehatan. “Bangsa kita masih bisa mengendalikan kasus Covid-19 dengan maksimal sementara beberapa negara sekarang mengalami peningkatan kasus,” kata dia.

Merujuk data Covid19.go.id, jumlah kasus baru positif covid-19 di Indonesia bertambah 4.432 dalam data yang dikumpulkan selama 24 jam terakhir sampai Kamis (22/10) siang WIB.

Dengan penambahan ini maka total kasus corona atau Covid-19 di Indonesia menjadi 377.541. Jumlah tersebut berdasarkan pemeriksaan spesimen sebanyak 43.928.

Sedangkan kasus sembuh dari corona atau Covid-19 bertambah 3.497 sehingga total menjadi 301.006. Untuk kasus meninggal akibat corona atau covid-19 bertambah 102 menjadi 12.959.

Sementara  kasus suspect corona sebanyak 164.346. Adda 501 kabupaten/kota dari 34 provinsi sudah terdampak Covid-19.

Doni mengatakan kemampuan Indonesia untuk melakukan pemeriksaan menguji specimen Covid-19 telah meningkat jauh dibandingkan masa awal pandemi.

 Standar WHO untuk pemeriksaan dengan negara berpenduduk 267 juga orang seperti Indonesia adalah 267.000 orang per pekan. Sementara itu saat ini rata-rata Indonesia mampu memeriksa sampel sekitar 33.000 orang, atau 231.000 orang per pekan.

“Ini peningkatan yang luar biasa pada awal kita melakukan pemeriksaan laboratorium itu, kemampuan kita mungkin hanya belasan persen saja dari standar yang ditetapkan WHO dan sekarang sudah berada pada posisi 82,51%. Sebuah angka yang harus kita akui cukup membanggakan,” kata Doni.

Awalnya banyak pihak yang pesimits Indonesia tidak mampu atau kurang serius melakukan pemeriksaan Covid-19. “Tapi ternyata sekarang sudah sangat bagus sekali,” tegasnya.

Awalnya Presiden Joko Widodo menargetkan 10.000 spesimen per hari pada periode April-Mei 2020 tapi kemudian targetnya meningkat menjadi 30.000 spesimen.Saat ini, Indonesia telah bisa melakukan pengujian lebih dari 40.000 spesimen per hari.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×