kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Ketua KPU Evaluasi Pemilu PPLN Kuala Lumpur, Begini Hasilnya


Senin, 18 Maret 2024 / 17:03 WIB
Ketua KPU Evaluasi Pemilu PPLN Kuala Lumpur, Begini Hasilnya
ILUSTRASI. PPLN Kuala Lumpur telah resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID. JAKARTA. Penghitungan perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 PPLN Kuala Lumpur telah resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada Panel A Rapat Pleno hari ke-20, Senin (18/3).

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari memberikan beberapa evaluasi atas penyelenggaraan Pemilu di PPLN Kuala Lumpur. Ia menekankan perlu adanya perbaikan dalam pendataan pemilih dan pertimbangan kembali efektivitas sistem pos.

Terkait data pemilih, pemutakhiran data diperlukan oleh karena dinamika pemilih yang sangat tinggi di Malaysia, terkhusus di Kuala Lumpur. Hasyim menyebut data pemilih dalam pemilu 2024 dapat menjadi acuan daftar pemilih yang valid, lalu digabungkan dengan data perpindahan penduduk sehingga diperoleh data yang mutakhir.

"Dan nanti berdasarkan dinamika warga kita yang paling akhir di Kuala Lumpur misalnya itu berapa, nanti kita gabungkan sebagai sumber awal data pemilih sebagai bahan dari pemutakhiran data pemilih di Kuala Lumpur," terang Hasyim, Senin (18/3).

Baca Juga: KPU Akan Umumkan Hasil Pemilu 2024? Apa Prabowo Menang? Cek Syarat Pilpres 1 Putaran

Hasyim turut mengkritisi metode pos yang sudah dua kali diselenggarakan namun masalah yang dihadapi tetap saja sama yaitu surat suara yang seharusnya dikirimkan kembali melalui pos per-individu namun malah terhimpun menjadi satu, ada sebagian yang sudah tercoblos dan yang tidak.

"Ya aneh ketika ada orang-perorang yang membawa surat suara dalam jumlah karungan, itu berarti kan kemungkinannya ada pihak yang bisa mengakses ke kantor pos, diambil keluar, wallahualam mungkin dicoblosin sendiri lalu setelah selesai dimasukkan lagi ke kantor pos," ceritanya terkait kemungkinan kecurangan metode pos yang terjadi di Kuala Lumpur.

Atas evaluasi metode pos tersebut, Hasyim mengatakan kemungkinan pada pemilu selanjutnya metode pos tidak akan diberlakukan lagi di PPLN Kuala Lumpur. Hanya 2 metode saja yang akan diterapkan yaitu Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan metode kotak suara keliling (KSK) demi memudahkan validasi kehadiran pemilih.

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×