kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketua DPP Golkar kritik cara tim pemenangan Ical


Senin, 17 Februari 2014 / 20:10 WIB
Ketua DPP Golkar kritik cara tim pemenangan Ical
ILUSTRASI. Drakor Narco-Saints, salah satu drakor yang tayang di Netflix dan mengangkat tema tentang dunia narkoba dan sindikatnya.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai mengkritik cara tim pemenangan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical dalam upaya mendongkrak elektabilitasnya sebagai calon presiden. Menurut Yoris, tim tersebut tidak melibatkan potensi Partai Golkar sehingga tidak mengherankan jika elektabilitas Ical sulit meningkat meski berbagai strategi telah dilakukan.

Yoris mengatakan, kritik yang ia sampaikan itu juga pernah disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung. Ia berpendapat bahwa tingginya intensitas iklan Ical di berbagai media terbukti belum mampu meningkatkan elektabilitasnya secara signifikan.

"Intensnya iklan ARB (Ical) di media elektronik menjadi anomali bagi perolehan suara di pileg (pemilihan anggota legislatif). Berarti ada kekeliruan menentukan strategi karena Tim Presiden ARB tidak melibatkan potensi partai untuk mendukung. Kesannya pileg dan pilpres jalan sendiri," kata Yoris di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Anggota Komisi I DPR RI itu menyebutkan, tim pemenangan Ical dalam pilpres berasal dari eksternal Golkar. Mereka yang terlibat, kata Yoris, tidak memahami kultur yang ada di internal partai beringin itu. Salah satu buktinya adalah dengan tidak fokusnya tim tersebut dalam membidik pemilih pemula. Padahal, Golkar memiliki organisasi sayap yang bergerak di bidang kepemudaan dan siap membantu jika dikoordinasikan.

"Selama dua tahun, ada semua potensi didorong untuk kemenangan, tapi dalam prosesnya ada kekuatan berbeda. Tim ARB berjalan sendiri tanpa melibatkan potensi Golkar. Harus kita kaji secara obyektif," ujarnya.

Rendahnya elektabilitas Ical menjadi isu yang menghangatkan situasi di internal Golkar. Beberapa waktu lalu, sempat mencuat rumor rencana evaluasi pencapresan Ical. Akan tetapi, rumor tersebut dibantah, dan Golkar hanya mengevaluasi program-program yang belum mampu mendongkrak elektabilitas Ical secara signifikan. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×