kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketua Banggar DPR minta pemerintah teruskan pembangunan infrastruktur


Rabu, 04 Agustus 2021 / 09:40 WIB
Ketua Banggar DPR minta pemerintah teruskan pembangunan infrastruktur
ILUSTRASI. Proyek infrastruktur pembangunan jalan raya oleh Kementerian PUPR


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menilai, pembangunan infrastruktur untuk menopang kebutuhan layanan kesehatan rakyat terdampak pandemi tetap perlu dilanjutkan.

Ia menyebut, pembangunan berbagai rumah sakit di daerah dengan seluruh peralatan medisnya adalah contoh kebutuhan pembangunan infrastruktur yang sangat diperlukan.

Selain sektor kesehatan, pembangunan infrastruktur yang menopang percepatan pemulihan ekonomi menjadi sangat penting untuk dijalankan. Misalnya infrastruktur yang menopang kebutuhan akses internet. Sebab, internet di masa pandemi menjadi penopang penting untuk pendidikan anak sekolah.

Lalu, sarana pemasaran produk produk UMKM yang menopang 63% PDB, dan desiminasi informasi kepada rakyat terkait penanganan pandemi Covid-19.

“Sementara untuk pembangunan infrastruktur besar yang bersumber dari APBN murni seperti bandara udara dapat ditunda, apalagi sektor penerbangan sangat terpukul akibat pandemi,” ucap Said saat dihubungi, Selasa (3/8).

Baca Juga: Ekonom Celios: Proyek infrastruktur akan terdampak pandemi Covid-19

Akan tetapi, lanjut Said, pembangunan infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan swasta murni tetap dapat dilanjutkan sepanjang memiliki dampak multiplayer ekonomi yang luas dan dari sisi hitungan bisnisnya tetap tetap layak untuk dilanjutkan.

“Silahkan saja pelakunya membuat rekalibrasi untuk menghitung kelayakannya ditengah pandemi,” ucap Said.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditugaskan untuk menyiapkan tambahan sekurangnya 16 bangunan yang akan dikonversi menjadi fasilitas Rumah Sakit Darurat Covid-19 di 7 kawasan perkotaan.

Yakni Jakarta, Bandung, D.I. Yogyakarta, Semarang, Solo Raya, Surabaya, dan Bali. Hal ini guna memenuhi kebutuhan tempat penanganan akibat lonjakan jumlah penderita Covid-19.

"Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Pemerintah, Kementerian PUPR menyiapkan tidak hanya ruang isolasi, tetapi juga rumah sakit. Contohnya Asrama Haji di Pondok Gede yang terdiri dari lima gedung yang telah diubah menjadi Rumah Sakit Darurat untuk penanganan Covid-19 dengan total hampir 900 tempat tidur, termasuk untuk menampung tenaga kesehatan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×