kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketidakpastian Mereda, Cadangan Devisa Agustus 2022 Berpotensi Naik U$ 1 Miliar


Jumat, 02 September 2022 / 18:53 WIB
Ketidakpastian Mereda, Cadangan Devisa Agustus 2022 Berpotensi Naik U$ 1 Miliar
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (8/4). Ketidakpastian Mereda, Cadangan Devisa Agustus 2022 Berpotensi Naik U$ 1 Miliar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Cadangan devisa berpotensi meningkat pada bulan Agustus 2022. Menurut perhitungan Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz, peningkatan cadangan devisa pada bulan laporan sebesar US$ 1 miliar. 

“Ini karena masih ada potensi surplus neraca perdagangan dan ada arus modal asing yang masuk ke investasi portofolio. Ditambah, tekanan rupiah sepanjang Agustus 2022 tidak besar,” jelas Faiz kepada Kontan.co.id, Jumat (2/9). 

Dengan tekanan rupiah sepanjang bulan lalu yang tidak sebesar tekanan pada Juli 2022, maka kebutuhan Bank Indonesia (BI) untuk intervensi bisa saja berkurang. 

Meski begitu, Faiz tetap mengingatkan ke depan masih ada ketidakpastian yang bisa memengaruhi kondisi cadangan devisa. Seperti, potensi peningkatan suku bunga kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). 

Baca Juga: Cadangan Devisa Bulan Agustus 2022 Diprediksi Naik US$ 2 Miliar

Selain itu, harga komoditas ekspor juga diperkirakan akan terkoreksi sehingga menekan potensi surplus neraca perdagangan. Belum lagi peningkatan permintaan dalam negeri akan mendorong impor sehingga kebutuhan dolar AS untuk keperluan impor akan membengkak. 

Ke depan, Faiz pun memperkirakan posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2022 akan lebih kecil dari posisi akhir tahun 2021 yang mencapai US$ 144,9 miliar. Menurut hitungannya, cadangan devisa pada akhir tahun ini akan berada di kisaran US$ 130 miliar hingga US$ 131 miliar. 

Meski begitu, Faiz masih yakin cadangan devisa keseluruhan masih akan tetap kuat dalam menghadapi ketidakpastian global.

"Cadangan devisa secara keseluruhan masih akan tetap kuat dan cukup sebagai first line of defense (bantalan pertama) untuk pergerakan nilai tukar rupiah," tambahnya. 

Faiz meyakini posisi cadangan devisa masih tetap kuat karena ditopang oleh mulai masuknya arus modal asing ke pasar keuangan dalam negeri (capital inflow), terutama di surat berharga negara (SBN) dan pasar saham. 

Baca Juga: Menilik Upaya Emiten Mengantisipasi Rugi Kurs yang Bisa Memangkas Laba

"Selain itu, masih ada potensi dari penerbitan global bonds dari pemerintah. Sehingga, secara keseluruhan cadangan devisa masih cukup," tambahnya. 

Dengan kondisi tersebut, Faiz pun memperkirakan nilai tukar rupiah untuk bergerak di kisaran Rp 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Rp 14.700 per dolar AS.

"Ini mempertimbangkan juga BI sudah mulai berada di siklus kenaikan suku bunga dan dengan asumsi BI menaikkan suku bunga 75 bps lagi,” tandas Faiz. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×