kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Keseimbangan Primer dalam APBN 2023 Catat Surplus Sejak 10 Tahun Defisit


Selasa, 02 Januari 2024 / 15:29 WIB
Keseimbangan Primer dalam APBN 2023 Catat Surplus Sejak 10 Tahun Defisit
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (15/12/2023). Keseimbangan Primer dalam APBN 2023 Catat Surplus Sejak 10 Tahun Defisit.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keseimbangan primer dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mencatatkan surplus Rp 92,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, surplus ini merupakan kabar gembira, karena keseimbangan primer baru mencatatkan surplus lagi sejak 2012 lalu.

"Ini adalah surplus keseimbangan primer pertama kali sejak 2012, jadi hampir 10 tahun, dan ini sangat luar biasa, " tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (2/1).

Baca Juga: APBN 2023 Ditutup dengan Defisit 1,65% dari PDB, Lebih Rendah dari Target Awal

Sri Mulyani menjelaskan, awalnya dalam APBN 2023 keseimbangan primer didesain defisit Rp 256,8 triliun, kemudian dalam Perpres 75/2023 didesain defisit yang menjadi lebih rendah yakni Rp 38,5 triliun.

Jika melihat ke belakang, bendahara keuangan negara ini juga menjelaskan, dalam 5 tahun terakhir saat 2019 sebelum adanya pandemi Covid-19, keseimbangan primer bahkan masih mencatatkan defisit Rp 71,3 triliun.

Baca Juga: Serapan Belanja Meleset dari Target, Pertumbuhan Ekonomi Bakal Seret

Ia menjelaskan, awalnya di 2020 Kemenkeu mengharapkan keseimbangan primer sudah positif. Akan tetapi, cita-cita tersebut gagal lantaran adanya pandemi Covid-19.

"Namun di 2023 keseimbangan primer mencatatkan defisit, ini pembalikan yang luar biasa," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×