Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keseimbangan primer dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mencatatkan surplus Rp 92,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, surplus ini merupakan kabar gembira, karena keseimbangan primer baru mencatatkan surplus lagi sejak 2012 lalu.
"Ini adalah surplus keseimbangan primer pertama kali sejak 2012, jadi hampir 10 tahun, dan ini sangat luar biasa, " tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (2/1).
Baca Juga: APBN 2023 Ditutup dengan Defisit 1,65% dari PDB, Lebih Rendah dari Target Awal
Sri Mulyani menjelaskan, awalnya dalam APBN 2023 keseimbangan primer didesain defisit Rp 256,8 triliun, kemudian dalam Perpres 75/2023 didesain defisit yang menjadi lebih rendah yakni Rp 38,5 triliun.
Jika melihat ke belakang, bendahara keuangan negara ini juga menjelaskan, dalam 5 tahun terakhir saat 2019 sebelum adanya pandemi Covid-19, keseimbangan primer bahkan masih mencatatkan defisit Rp 71,3 triliun.
Baca Juga: Serapan Belanja Meleset dari Target, Pertumbuhan Ekonomi Bakal Seret
Ia menjelaskan, awalnya di 2020 Kemenkeu mengharapkan keseimbangan primer sudah positif. Akan tetapi, cita-cita tersebut gagal lantaran adanya pandemi Covid-19.
"Namun di 2023 keseimbangan primer mencatatkan defisit, ini pembalikan yang luar biasa," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News