kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kesaksian Elda menguatkan 'Uban' adalah Hatta


Kamis, 22 Agustus 2013 / 20:53 WIB
Kesaksian Elda menguatkan 'Uban' adalah Hatta
ILUSTRASI. TAJUK - Hendrika Yunapritta


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Panggilan "uban", kerap muncul dalam sidang perkara suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementan. Istilah itu pertama kali mengemuka saat sidang terdakwa Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi.

Panggilan itu, sebelumnya muncul dengan merujuk ke Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa.

Namun, saat memberikan kesaksian dalam sidang perkara terdakwa Ahmad Fathanah, nama "uban" kembali dikonfirmasi. Adapun pihak yang menguatkan panggilan itu merujuk ke Hatta Rajasa yakni kesaksian Elda Devianne Adiningrat.

Mantan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia itu mengakui, istilah uban dalam percakapannya dengan Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman, yang tersadap KPK, adalah Hatta Rajasa.

"Siapa yang dimaksud uban dalam percakapan saudara dengan Maria Elizabeth Liman," kata Ketua Majelis Hakim, Nawawi Pomolango kepada Elda, dalam persidangan, Kamis (22/8/2013).

Elda menjawab, "Saya mengistilahkannya untuk Bapak Menteri Koordinator Perekonomian, Bapak Hatta Rajasa."

"Kenal dekat dengan Hatta?" Tanya Nawawi lagi. "Saya tidak dekat," kata Elda.

Kendati demikian, Elda menegaskan, secara pribadi mengenal Hatta Rajasa. "Tapi, dalam hal ini saya tidak berinteraksi langsung dengan beliau," sambungnya.

Lantas, Hakim pun mencecar soal percakapan Elda-Maria yang menyebut "Uban marah-marah berkaitan penolakan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Irwantoro yang menolak pengajuan tambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama."

Menurut Elda, dirinya mengetahui itu dari seorang koleganya yang bernama Arif. Tidak jelas siapa Arif yang dimaksud Elda. Namun, Elda mengaku mengadu masalah penolakan Kementan kepada Arif.

"Saya mengadu kepada dia. Mereka sampaikan bahwa nanti akan dipanggil Pak Syukur," kata Elda.

"Yang tidak golkan kuota itu?" tanya Nawawi. Elda menjawab, "Iya." (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×