kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Kesadaran bayar pajak masih rendah


Selasa, 11 Agustus 2015 / 11:42 WIB
Kesadaran bayar pajak masih rendah


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kinerja pajak mengalami permasalahan kelesuan penerimaan. Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah rendahnya tax ratio.

Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito mengatakan rasio pajak di Indonesia kalah jauh dibanding negara lain. Sebut saja tax ratio Indonesia tahun 2012 yang mencapai 11,9%. Singapura sudah mencapai 14%, Thailand 16,5%, Filipina 12,9%, dan Malaysia 16,1%.

Tahun 2014 lalu tax ratio Indonesia malah turun ke level 11,36%. Rendahnya tax ratio Indonesia ini tentu harus ditingkatkan. Masyarakat Indonesia harus sadar pajak di mana sejak lahir pun, diakui Sigit, masyarakat sudah dibiayai oleh pajak.

"Saya ingin sampaikan kalau pajak ini bukan tugas Ditjen Pajak semata, masyarakat sadar lah," ujarnya, Selasa (11/8).

Ia menjelaskan, masyarakat harus sadar untuk membayar pajak. Berdasarkan data Ditjen Pajak, orang pribadi di Indonesia itu jumlahnya mencapai 254,8 juta jiwa di mana yang sudah berumur 18 tahun ke atas berjumlah 106,6 juta.

Jumlah masyarakat yang berada di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebesar 44,8 juta. Namun, yang mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) baru 26,8 juta. Ini berarti ada sekitar 18 juta masyarakat yang belum membayar pajak.

"Masyarakat kurang sadar mengenai pajak," terangnya. Inilah yang kemudian menyebabkan Sigit menetapkan tahun 2015 sebagai tahun pembinaan pajak. Sekedar gambaran, hingga 31 Juli 2015, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 531,114 triliun atau 41,04% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 Rp 1.294,26 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×