kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Keputusan Indonesia Jadi Anggota BRICS Menunggu Jawaban 10 Negara


Jumat, 01 November 2024 / 05:03 WIB
Keputusan Indonesia Jadi Anggota BRICS Menunggu Jawaban 10 Negara
ILUSTRASI. Dubes Rusia mengatakan Indonesia dinilai merupakan salah satu kandidat yang sangat baik untuk menjadi anggota BRICS. Photo: Sergey Bobylev/ Source: Photohost agency brics-russia2024.ru


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dinilai merupakan salah satu kandidat yang sangat baik untuk menjadi anggota BRICS. BRICS adalah kelompok kerja sama yang meliputi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov. 

“Sejak awal, kami yakin bahwa Indonesia adalah kandidat yang sangat baik untuk menjadi anggota BRICS,” kata Tolchenov dalam keterangan resmi, seperti dilansir Antara, Rabu (30/10/2024).

Mengutip Infopublik.id, menurut Tolchenov, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus 2024 yang berlangsung di Kazan, Rusia pada 22-24 Oktober, telah memperkenalkan salah satu prosedur bagi negara-negara yang ingin bergabung dengan BRICS. 

Negara-negara tersebut harus mengajukan status sebagai negara mitra, dan Indonesia telah melakukannya.

“Jadi, sekarang kita harus menunggu keputusan BRICS. Karena, Anda tahu, BRICS bukan Rusia. BRICS kini adalah kelompok 10 negara,” ujarnya.

Baca Juga: Aliansi BRICS Belum Bisa Menggoyahkan Dominasi Dolar AS

Keanggotaan penuh BRICS bertambah setelah Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab bergabung. Arab Saudi juga diundang untuk menjadi anggota kelompok tersebut mulai 1 Januari 2024.

Tolchenov menjelaskan bahwa setiap keputusan mengenai penerimaan negara baru ke dalam blok tersebut harus didasarkan pada konsensus dari 10 negara anggota yang ada. 

“Saya berharap jawabannya akan positif dan kita akan lihat bagaimana dan kapan Indonesia bisa menjadi mitra dan kemudian menjadi anggota BRICS," harapnya.

Dia juga menjelaskan, walaupun Indonesia pada tahap awal hanya menjadi negara mitra, pemimpin dan menteri Indonesia tetap dapat berpartisipasi dalam semua kegiatan BRICS.

Sebelumnya, pada KTT BRICS Plus 2024, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, secara resmi menyatakan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS sebagai wujud dari politik luar negeri nasional yang berlandaskan prinsip bebas aktif.

Baca Juga: Menakar Untung Rugi Indonesia Masuk BRICS

“(Bergabungnya Indonesia ke BRICS) bukan berarti kita ikut dalam kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” ungkap Retno, berdasarkan pernyataan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta pada Jumat (25/10/2024).

Menteri Luar Negeri juga menekankan bahwa keinginan tersebut mencerminkan pandangan Indonesia bahwa BRICS merupakan platform yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama negara-negara Selatan Global (Global South).

Tonton: 4 Negara Asia Tenggara Jadi Negara Mitra BRICS, Indonesia Termasuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×