Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of Commerce (ICC) mendukung proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Internasional John W.H. Denton AO yang datang mengunjungi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Selasa (23/07).
Pertemuan tersebut merupakan diskusi tindak lanjut dari pertemuan yang telah dilakukan saat Forum Bisnis Kawasan Ekonomi Khusus di London pada April lalu. Melalui pertemuan tersebut, Sekjen ICC Denton mewakili segenap investor dan pelaku bisnis Internasional dalam naungannya mengungkapkan dukungannya atas aksesi Indonesia ke dalam OECD.
Baca Juga: Masuk Anggota OECD, Bakal Kurangi Ketergantungan Perdagangan RI dengan China
“Kami sangat senang dan mendukung proses aksesi Indonesia dalam OECD dan ICC terbuka untuk membantu menyukseskan aksesi tersebut,” ungkap Denton, dikutip melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/7).
Pada kesempatan yang sama, Denton juga menyampaikan informasi mengenai program ICC Center of Enterpreneurship (ICC CoE) di Jakarta yang bertujuan untuk mengembangkan jejaring ekosistem kewirausahaan global. Selain itu, keduanya juga membahas terkait posisi Indonesia dalam World Trade Organization (WTO) E-Commerce Moratorium.
Denton memahami posisi Indonesia dan terbuka untuk mendiskusikan potensi ekonomi digital yang lebih luas. Dalam hal ini, Indonesia juga mengangkat capaian ASEAN dalam Digital Economy Framework Agreement (DEFA) sebagai wadah untuk mengakselerasi transformasi ASEAN menjadi Kawasan ekonomi digital terkemuka.
Baca Juga: OECD Bantu Indonesia Kaji Peluang Pengembangan Industri Semikonduktor
Menko Airlangga juga menyambut baik bantuan tersebut, Ia berharap dukungan tersebut nantinya akan berlanjut dengan kerja sama.
“Posisi Indonesia mengacu pada prinsip level playing field agar terdapat kebijakan yang sama antara pasar digital dan pasar fisik, khususnya bagi negara berkembang,” tegas Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga dan Denton juga sepakat mengenai pentingnya kolaborasi global di bidang rantai pasok pangan. ICC telah menginisiasi program ini dengan dukungan dari FAO dan mengundang partisipasi Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan inisiatif tersebut.
Beberapa aspek yang didukung oleh inisiatif ini antara lain menghubungkan petani dengan pasar, traceability, dan standarisasi rantai pasok dari komoditas pangan. Selain itu, diskusi juga membahas berbagai peluang ekonomi di tengah tantangan situasi geopolitik dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News